Press ESC to close

Kodam IV Bantu Jambanisasi Warga Sebanyak 1.500 Unit

SEMARANG, suaramerdeka.com- Warga Kota Semarang, khususnya di tiga Kecamatan yakni Tembalang, Mijen dan Gunungpati bergembira karena di rumah mereka saat ini telah memiliki jamban keluarga melalui program jambanisasi yang dilakukan oleh Kodam IV/Diponegoro bekerjasama dengan Pemerintah Kota Semarang, YWBS, PABBSI, Rotary Club sebanyak 1.500 unit jamban. Pemberian bantuan jambanisasi tersebut secara simbolis diserahkan oleh Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Sunindyo kepada perwakilan warga, Senin (7/7) sore di Kelurahan Kramas, Tembalang. Saat penyerahan bantuan, Pangdam didampingi Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi dan Ketua Pengrov PABBSI Jateng Agus S Winarto.

Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Sunindyo mengatakan, program jambanisasi ini dilaksanakan dari 1 Juli sampai dengan 31 Agustus 2014, sekitar dua bulan. Tujuannya pembinaan teritorial di lingkungan Mitra Binaan Kodam IV/Diponegoro khususnya wilayah Kodim 0733BS/Semarang. Program ini dimulai dari Kota Semarang untuk dituntaskan, baru kemudian ke daerah lainnya di Jateng, supaya lebih efisien. “Kegiatan ini merupakan aksi sosial untuk membantu agar masyarakat mempunyai jamban. Hal ini juga sekaligus pemecahkan rekor MURI baru setelah rekor MURI dipernah dilakukan di Kalimantan Barat dengan membuat jamban secara serentak sebanyak 1.200 unit, sedangkan di Kota Semarang sebanyak 1.500 unit. Kita ingin memberantas penyakit diare dengan jambanisasi sehingga masyarakat hidup sehat,”tegas Pangdam.

Pangdam menambahkan, adapun manfaat kegiatan selain meningkatkan kesejahteraan masyarakat terutama di bidang kebersihan dan kesehatan lingkungan masyarakat dan juga masyarakat dapat menikmati sarana jamban di tiap-tiap rumah tempat tinggalnya sehingga dapat terwujud hidup bersih dan sehat.

Agus S Winarto menyebutkan, total keluarga yang tidak memiliki jamban masih ada 42 juta KK di Indonesia. Akibatnya menyebabkan penyakit pencernaan seperti diare, sehingga menyebabkan sekitar 165 ribu per tahun warga meninggal karena penyakit diare. “Diharapkan kegiatan ini menjadi serakan nasional, dan menjadi lebih efektif jika bersinergi dengan TNI. Dan di republik ini, dalam waktu 5 tahun kedepan tingkat kematian di Indonesia akibat diare tinggal 0 persen. Karena masyarakat telah sadar menjaga kebersihan lingkungan,”katanya.

Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengatakan, sangat mengapresiasi program jambanisasi dari Kodam IV/Diponegoro untuk membantu warga yang belum mempunyai jamban. Tercatat di Kota Semarang sebanyak 55 ribu KK, ada 30 ribu KK yang belum memiliki jamban keluarga.
“Sementara di Jawa Tengah, lebih dari 50 persen orang masuk rumah sakit akibat penyakit infeksi usus menular yang salah satunya dipicu oleh kotoran tinja yang dibuang di ruang terbuka,”kata Hendi sapaan akrab Hendrar Prihadi.

Hadir dalam acara itu Kasdam IV/Diponegoro Brigjen TNI Ibnu Darmawan, Dandim 0733BS/Semarang Letkol Inf Mohammad Taufiq Zega, jajaran pejabat Kodam IV/Diponegoro, babinsa, serta tokoh masyarakat Semarang Solehedi. (Yulianto)