Press ESC to close

Kodim 0726 Sukoharjo Giatkan Patroli Gabungan Pengamanan

SUKOHARJO (KRjogja.com) – Kodim 0726 Sukoharjo tingkatkan patroli pengamanan pasca pencoblosan Pemilu Presiden (Pilpres). Penyisiran disejumlah ruas jalan hingga mendatangi kantor daerah dilakukan sebagai bagian dari upaya deteksi dini serta mencegah terjadinya tindak kerusuhan.

Dandim 0726 Sukoharjo Letkol Inf Riyanto, Kamis (10/7/2014) menjelaskan, patroli pengamanan langsung digelar pada Rabu (9/7/2014) malam usai pencoblosan. Anggota disebar dibeberapa wilayah rawan terjadinya tindak kerusuhan.

Selain itu dalam patroli juga dilakukan sebagai antisipasi adanya aksi konvoi massa pendukung pasangan calon presidne (capres) dan calon wakil presiden (cawapres). Dibeberapa tempat, anggota memang mendapati hal tersebut tapi masih dianggap wajar karena jumlahnya sangat sedikit.

“Kami melakukan patroli dengan ikut melibatkan tim gabungan dari petugas lainya,” ujarnya.

Tim gabungan tersebut mulai dari anggota Kodim 0726 dan Polres Sukoharjo. Juga dilibatkan dari Yon Zipur 4/TK Dam IV/Diponegoro yang diperbantukan untuk pengamaman Pilpres di Sukoharjo.

Sejauh ini dari hasil pemantauan bersama tidak diketahui adanya indikasi terjadinya aksi anarkis. Selain itu, evaluasi dilakukan usai pencoblosan Pilpres bisa berjalan lancar dan aman.

Dandim juga menghimbau  pada kader dan simpatisan pendukung capres dan cawapres untuk menahan diri merayakan kemenangan. Hal tersebut dilakukan menyusul adanya hasil perhitungan sementara yang sudah muncul.

Meski begitu hasil yang keluar tersebut masih menunggu ketetapan dari Komisi Pemilihan Umum (KPU). Karena itu perayaan kemenangan yang sifatnya sementara tidak boleh dilakukan secara berlebihan.

“Konvoi jalan hingga menganggu ketertiban umum jelas sangat dilarang,” lanjutnya.
Dandim melanjutkan, dalam pengamanan pihaknya juga ikut bertanggungjawab atas kelancaran hasil perolehan suara dari masing masing tempat pemungutan suara (TPS). Nantinya hasil tersebut akan dibawa ke kantor KPU Sukoharjo dengan pengawalan ketat dari petugas.

Ditanya soal jam rawan, Dandim mengakui tidak ada perlakukan khusus. Sebab mulai dari pagi, malam hingga dinihari masih memiliki potensi terjadinya tindak kerusuhan dari pendukung capres dan cawapres. Karena itu diperlukan deteksi dini dari anggota salah satunya dengan kegiatan patroli bersama tim gabungan.