Press ESC to close

Pangdam Diponegoro kerahkan Babinsa batasi ruang gerak ISIS

MERDEKA.COM. Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) IV Diponegoro, Mayjen TNI Sunindyo berjanji akan mengerahkan seluruh kekuatan Babinsa (bintara pembina desa) untuk mempersempit ruang gerak ISIS (Islamic State of Iraq and Syria) di Jawa Tengah. Dia menyakini wilayah Solo Raya dan Kebumen menjadi basis organisasi yang dilarang pemerintah tersebut.

“Di wilayah Jawa Tengah, Kota Solo dan Kebumen adalah daerah paling rawan, karena menjadi daerah tempat perekrutan anggota ISIS,” ujar Sunindyo kepada wartawan, disela kunjungannya ke Kodim 0735 Surakarta, Selasa (12/8).

Sunindyo memerintahkan seluruh aparat TNI khususnya babinsa untuk meningkatkan pengawasan di daerah masing-masing, dan Solo serta Kebumen harus mendapat perhatian khusus.

“Babinsa sebagai ujung tombak keamanan negara harus lebih cermat dan mewaspadai setiap gerakan yang mencurigakan di wilayahnya,” tegasnya.

Pangdam meminta Babinsa untuk mendata seluruh masyarakat dan pemuda di wilayah tugasnya masing-masing. Pendataan meliputi mengenai aktivitas yang dilakukan.

“Babinsa harus siap 1×24 jam dengan turun ke masyarakat. Ini sebagai upaya awal menangkal perkembangan ISIS serta bisa membatasi sistem perekrutan anggota baru,” pungkasnya.

Menurut Sunindyo, pola rekrutmen yang dilakukan ISIS berbeda dari sebelumnya. Saat ini rekrutmen dilakukan secara terbuka karena harus dengan baiat. Kepada masyarakat ia berharap agar ikut membantu melaporkan jika ada aktivitas warga atau kelompok masyarakat yang mencurigakan serta mengoptimalkan siskamling.