Press ESC to close

Pangdam IV/Diponegoro dan Rektor Unnes Tandatangani MoU Pembinaan Mahasiswa

Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Jaswandi dan Rektor Universitas Negeri Semarang Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum melaksanakan penandatanganan Mou dalam pembinaan kemahasiswaan, bertempat di kampus Unnes, Semarang (8/4).

Penandatanganan antara Pangdam IV/Diponegoro dengan Rektor Unnes merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia, dalam bentuk kerjasama di bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat dalam rangka pembinaan kemahasiswaan guna meningkatkan kualitas generasi muda, dalam menghadapi tantangan bahkan ancaman terhadap eksistensinya sebagai generasi penerus bangsa.

Menurut Mayjen TNI Jaswandi kegiatan ini sungguh merupakan peristiwa penting bagi Kodam IV/Diponegoro yang telah berkesempatan mengkonkritkan kembali perannya dalam ikut membina generasi muda bangsa, khususnya Mahasiswa UNNES Semarang.

“Dengan terjalinnya kerjasama dan hubungan yang harmonis melalui MoU yang telah disepakati, hal ini menandai dimulainya era baru peran serta Kodam IV/Diponegoro dalam pembinaan generasi muda mahasiswa yang berbasis pada nasionalisme, rasa cinta tanah air dan patriotisme serta semangat pantang menyerah dan rela berkorban melalui bela negara”, jelas Pangdam IV/Diponegoro.

Terkait hal di atas, Pangdam IV/Diponegoro memerintahkan kepada jajaran agar memberikan kontribusi dalam rangka memberdayakan mahasiswa di lingkungan tugas masing-masing. Dan diharapkan para Dansat untuk mendorong prajuritnya agar aktif dalam pembina dan instruktur di lingkungan kampus.

 

Kuliah Umum Mahasiswa Unnes

Usai kegiatan penanaman pohon di lingkungan Kampus Unnes, dan penandatanganan MoU, Pangdam IV/Diponegoro memberikan kuliah umum kepada mahasiswa dengan tema “Revolusi Mental Mahasiswa melalui Pembinaan Bela Negara”.

Pada kesempatan ini Pangdam mengajak kepada para mahasiswa untuk membantu gerakan revolusi mental dari lingkungan kampus.   Menurut Jenderal berbintang dua ini, revolusi mental merupakan suatu gerakan seluruh masyarakat (pemerintah dan rakyat) dengan cara yang cepat untuk mengangkat kembali nilai-nilai strategis yang diperlukan oleh bangsa dan negara untuk mampu menciptakan ketertiban dan kesejahteraan rakyat sehingga dapat memenangkan persaingan di era globalisasi.

Sasaran gerakan revolusi mental terhadap penyelenggara negara dan seluruh masyarakat Indonesia mempunyai nilai antara lain: Integritas (jujur, dipercaya, berkarakter dan tanggung jawab), Etos kerja (daya saing, optimis, inovatif, dan produktif), dan Gotong royong (kerja sama, solidaritas, komunal dan berorientasi pada kemaslahatan)

Untuk pelaksanaan gerakan revolusi mental hendaknya dapat dimulai dari diri sendiri, keluarga dan lingkungan dengan mempraktekan dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai contohnya gerakan hidup bersih, peduli lingkungan, tertib berlalu lintas, komunikasi kreatif, gotong royong dll.

Lebih lanjut dijelaskan, bahwa mahasiswa sebagai ujung tombak Revolusi Mental harus memiliki peran istimewa yang dikelompokkan dalam tiga fungsi : agent of change, social control, dan iron stock. Dengan fungsi tersebut, maka mahasiswa diharapkan dapat mewujudkan perubahan bangsa ke depan terutama sebagai generasi penerus bangsa yang militan, tangguh, ulet dan berkepribadian.

Agent of change diartikan mahasiswa sebagai agen perubahan bukan hanya menjadi penggagas perubahan, melainkan menjadi objek atau pelaku dari perubahan. Perubahan yang dimaksud yaitu perubahan ke arah positif dan tidak menghilangkan jati diri sebagai bagian dari bangsa Indonesia.

Social control diartikan mahasiswa mampu menumbuhkan jiwa kepedulian sosial yang tinggi terhadap kondisi masyarakat yang sedang berkembang karena mahasiswa merupakan bagian dari masyarakat. Hal tersebut dapat diwujudkan dengan pemikiran-pemikiran cemerlang mahasiswa, memberikan bantuan moril dan materiil kepada masyarakat serta bangsa.

Iron stock diartikan mahasiswa sebagai calon pemimpin bangsa masa depan, tidak cukup hanya dengan kemampuan akademis, namun perlu adanya soft skill seperti leadership, kemampuan memposisikan diri dan sensitivitas yang tinggi.

Diakhir kuliah umum Pangdam IV/Diponegoro menyampaikan harapannya kepada mahasiswa antara lain menjaga kehormatan dan kebanggaan negara karena mahasiswa menjadi generasi penerus yang akan membawa NKRI mampu bersaing di kancah dunia, memanfaatkan belajar dengan baik dan berkarya serta para mahasiswa senantiasa mengabdi kepada masyarakat bangsa Indnesia demi kejayaan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia sampai dengan anak cucu.