Press ESC to close

600 Peserta Ikuti Kemah Kodam IV

SEMARANG, suaramerdeka.com- Sedikitnya 600 peserta mengikuti kegiatan Perkemahan Pramuka Bhakti Saka Wira Kartika yang digelar oleh Kodam IV/Diponegoro bersama Kwartir Daerah Tingkat 11 Jawa Tengah Tahun 2014, di Bumi Perkemahan Karanggenang Gunungpati, pada Senin -Rabu (27/10-29/10). Ratusan peserta itu terdiri atas 40 kontingen merupakan perwakilan dari seluruh Kodim di Jajaran Kodam IV/Diponegoro yang berlangsung selama tiga hari kedepan.

Adapun bertindak sebagai inspektur upacara dalam pembukaan perkemahan pramuka yakni Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Bayu Purwiyono yang membuka secara simbolis  dengan menyematkan tanda peserta dan cocard kepada perwakilan peserta. Kemudian dilanjutkan dengan pemukulan kentongan didampingi Ketua Kwartir Daerah Jawa Tengah Budi Prayitno dan perwakilan Gubernur Jateng diwakili oleh Assisten III Bidang Kesejahteraan Pemprov Djoko Sutrisno.

Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Bayu Purwiyono dalam amanatnya menyampaikan, bahwa dengan kegiatan pramuka merupakan salah satu solusi kebangsaan yang efektif dalam rangka meningkatkan dan membangun rasa kebangsaan yang tinggi, kecintaan terhadap tanah air dan semangat gotongroyong yang kuat, sehingga akan melahirkan jiwa dan semangat persatuan dan kesatuan yang kokoh diantara sesama bangsa. Kegiatan pramuka dapat mewujudkan rasa persatuan dan kesatuan, meningkatkan wawasan kebangsaan, meningkatkan kepemimpinan dan meningkatkan kemampuan Krida Saka Wira Kartika. “Yakni meliputi beberapa aspek diantaranya, Krida Pioner khususnya dalam bidang simpul, jerat, ikatan, menara kaki tiga dan pembekalan air/listrik, Krida Navras khususnya dalam bidang peta, kompas, dan GPS; Krida Survival khususnya dalam membedakan tumbuh-tumbuhan dan binatang yang dapat dimakan dan tidak dapat dimakan serta survival kit. Krida Mountenering khususnya dalam panjang menggunakan alat bantu dan turun tebing/rapelling,”katanya, Senin (27/10).

Pangdam IV menambahkan, dalam sejarah panjang perjalanan bangsa, kita tidak pernah lepas dari berbagai masalah kebangsaan. Ancaman paling potensial yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini berkait dengan ancaman disintegrasi moral dan disintegrasi sosial.

Hadir dalam upacara tersebut jajaran pejabat Kodam IV/Diponegoro. Usai upacara, berbagai aksi demo prajurit ditampilkan seperti dari Batalyon Infantri 400/Raider yakni menampilkan bela diri Yongmodo dan drama pembebasan sandera oleh tim Gultor Raider, dan aksi rapelling oleh peserta kemah serta kesenian tarian daerah Tek-tek dari Banyumas. (Yulianto).