Press ESC to close

Ketenangan Jadi Modal Kemenangan

Akhir pekan lalu, keduanya mengalahkan lawannya masing-masing. PSAD mengalahkan Unika 2-1 dan Biprada menghempaskan USM 2-0. Ketenangan, kematangan dan kerja keras menjadi kunci sukses kedua tim. Peran pelatih yang berteriak memberikan instruksi di tepi lapangan ikut andil penting. Fandoli sebagai arsitek PSAD dan Muhammad Wiryo pelatih PSAD, memiliki kelebihan dalam memotivasi anak-anak asuhannya. “Kesabaran dan ketenangan menjadi kunci kemenangan PSAD. Kami selalu meminta agar para pemain, khususnya yang senior, agar bermain tidak dengan emosi, ” kata Pelatih PSAD Fandoli. Pertandingan antara PSAD melawan Unika berjalan alot. PSAD unggul 1-0 lebih dulu di babak pertama, Namun Unika berhasil menyamakan kedudukan usai turun minum. Semenit sebelum laga usai, PSAD mendapatkan hadiah penalti dan mengeesekusinya dengan baik, skor 2-1 untuk PSAD. Berjalan Seru Semifinal lainnya, antara Biprada melawan USM juga berjalan seru. USM yang bermaterikan jebolan Pusat Pendidikan Latihan pelajar (PPLP) Jateng tampil dominan di babak pertama. Namun, serangan yang dimotori Kurnanda Fajar dan Alfebta Dewangga Santosa masih mudah dipatahkan.

Biprada yang dibesut Muhammad Wiryo membuka gol di menit 60 melalui penalti Muranto. Beberapa menit berselang, Biprada berpeluang menambah keunggulan juga melalui titik putih. Namun Kukuh Pramuyudha yang ditunjuk sebagai eksekutor gagal melaksanakannya dengan baik. UMS yang dibesut Harno Tridiastono tampil lebih menyerang untuk menyamakan kedudukan. Namun, hal itu membuat lini pertahanan rapuh. Di menit 83, Kukuh membayar kegagalan penalti dengan memberikan umpan matang kepada Rudi Havanali yang berbuah gol skor 2-0 bertahan hingga laga usai. Pelatih Biprada M Wiryo mengatakan, kunci kemenangan timnya ada pada strategi mematikan striker.

Hal itu membuat serangan USM tumpul. Dia juga mengintruksikan kepada para pemain agar bermain cepat dan langsung mengarah ke jantung pertahanan lawan. “Kami melihat situasi pertandingan dan melihat celah yang ada tim tim lawan. Kami memaksimalkan peluang yang ada untuk menekan ke jantung pertahanan lawan,” tandas Wiryo.