Press ESC to close

Sikap Kedisiplinan, Bedakan Kehidupan Tentara dan Gerombolan

Menjadi seorang tentara atau prajurit adalah anugerah dan rakhmat yang luar biasa dari Tuhan YME, karena tugas yang dipikul oleh para prajurit merupakan tugas mulia. Oleh sebab itu prajurit berbeda dengan pegawai/pekerja lainnya. Kehidupan Tentara tidak lepas dari kedisiplinan, begitu juga apabila tidak ada kedisiplinan maka kehidupan Tentara tidak ada bedanya dengan gerombolan.

“Modal dasar tentara adalah disiplin, sehingga kedisiplinan merupakan identitas TNI, dan tingkat kedisiplinan dapat dilihat dari jumlah pelanggaran satuan tersebut”.

Demikian penegasan Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Tatang Sulaiman dalam acara tatap muka secara langsung dengan anggota dan Persit di gedung Jenderal Soedirman Rindam IV/Diponegoro, Kamis (20/7/2017).

Lebih lanjut Pangdam menyampaikan, pada upacara bendera 17an kemarin telah diberikan penghargaan kepada satuan yang tidak ada pelanggaran termasuk Rindam IV/Diponegoro dan prestasi ini wajib dipertahankan bahkan harus ditingkatkan. Rindam IV/Dip sebagai lembaga pendidikan yang notabene merupakan contoh, maka harus memiliki tingkat disiplin yang lebih tinggi dibandingkan dengan satuan lain seperti Babinminvet, Jasdam dan Balak lainnya.

Hal ini kembali lagi kepada kesadaran setiap prajurit untuk mematuhi setiap peraturan dan menjauhi pelanggaran, pelanggaran yang menonjol seperti disersi, pelanggaran lalu lintas dan narkoba dan THTI. Kesemuanya ini tidak lepas juga dari peran aktif para Ibu Persit untuk senantiasa mengingatkan suami agar tidak melakukan pelanggaran.

“Kalau bapak-bapak THTI yang salah Ibu-ibunya” mengapa demikian? Karena tidak membangunkan maupun mengingatkan bapak-bapaknya, ungkap Pangdam sembari bergurau.

Ditambahkan Pangdam, tugas ibu Persit bisa dibilang memang berat. Selain sebagai pendamping suami dan mendukung setiap tugas dan kegiatan suami, juga mendidik putra putri serta menjalankan setiap kewajiban mengikuti kegiatan organisasi.

Pangdam menghimbau kepada Ibu-ibu Persit untuk pandai menyesuaikan diri dan membagi waktu serta bersosialisasi dengan masyarakat sekitar. Satu hal yang tidak boleh dilupakan dan menjadi penekanan, agar anggota Persit Rindam IV/Diponegoro jangan sampai terlibat narkoba dan obat-obatan terlarang apalagi menjadi bandar.

“Jangan sampai hal tersebut terjadi di Kodam IV/Diponegoro”, tegas Pangdam.