Press ESC to close

Pangdam IV/Diponegoro Membekali Babinsa Dengan 4P dan 4D

Pekalongan. Mengingat pentingnya peningkatan mental spiritual Babinsa dalam rangka serbuan teritorial penanganan radikalisme di wilayah Kodam IV/Diponegoro, Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Tatang Sulaiman turun langsung memberikan pembekalan kepada 400 perwakilan Babinsa dari Kodim di jajaran Kodam IV/Diponegoro di Gedung Pertemuan Umum Kajen, Kamis (14/9/2017).

Dihadapan ratusan perwakilan Babinsa jajaran Kodam IV/Diponegoro, Pangdam menekankan bahwa sinergitas fungsi dan institusi harus difokuskan pada penanganan radikalisme. Dan untuk menangani berkembangnya paham radikalisme, Pangdam IV/Diponegoro memiliki 4 program (4P) yang harus dipahami dan dilakukan oleh para Babinsa yakni,

Pertama, Perlindungan. Lindungi masyarakat yang belum terkontaminasi paham radikal agar mereka terbebas dari pengaruh paham radikal.
Kedua, Penangkalan. Rubah pandangan dan haluan masyarakat yang sudah terkontaminasi tetapi belum melakukan tindak pidana, agar mereka segera sadar dan mau merubah pandangannya untuk kembali mencintai NKRI.
Ketiga, Penindakan. Lumpuhkan para pelaku teror yang dapat meresahkan dan mengganggu kenyamanan masyarakat agar terhindar dari konflik dan perpecahan.
Keempat, Pemulihan. Rangkul dan bina para eks Nara Pidana Teroris (Napiter) agar mereka dapat hidup normal dan kembali mencintai NKRI.

Lebih lanjut Pangdam menekankan, untuk dapat melaksanakan 4 program tersebut diperlukan 4 D yaitu Datangi, Dekati, Dengarkan dan Dapatkan informasi. Setelah itu laporkan kepada pimpinan masing-masing untuk selanjutnya dapat diberikan solusi yang tepat sehingga masyarakat mendapatkan jalan keluar untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapinya.

Selain mendapatkan materi penanganan radikalisme di wilayah, para Babinsa juga diberikan materi mental spiritual dari Bintaldam IV/Diponegoro, MUI Kab.Pekalongan, pembuatan gula semut oleh Sertu Komarudin Babinsa Kodim 0705/Mgl, penetasan telur ayam dan bebek oleh Serma Mardiono dari Babinsa Kodim 0702/Pbg serta Wawasan Kebangsaan dari KH.Habib Luthfi bin Ali bin Yahya dari Pekalongan.