Press ESC to close

Deteksi Dini Kanker Serviks, Dharma Pertiwi Koorcab Purwokerto Daerah D Adakan Pemeriksaan IVA

Puluhan ibu-ibu anggota Dharma Pertiwi Koordinasi Cabang Purwokerto Daerah D ikuti pemeriksaan IVA (Inveksi Visual Asam Asetat), Senin (25/9) di Poliklinik OBSGYN Rumkit Tk III 04.06.01 Wijayakusuma Purwokerto.

Pemeriksaan IVA dalam rangka HUT Ke-72 TNI, dipimpin langsung Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Koorcab Rem 071 Daerah IV/Dip Ny.Evi Julianti Suhardi dan diikuti anggota Persit Kartika Chandra Kirana Koorcab Rem 071 Daerah IV/Dip, Persit Kartika Chandra Kirana Cabang XVI Dim 0701/Bms dan Anak Ranting Balak Aju Kodam IV/Dip, anggota Jalasenastri Lanal Cilacap dan Pia Ardya Garini Lanud Jenderal Soedirman Purbalingga.

Ny.Evi Julianti Suhardi mengatakan kesehatan bagi kita merupakan faktor yang sangat penting dalam kehidupan, tingkat kesehatan yang baik akan berpengaruh secara signifikan terhadap pencapaian kehidupan yang lebih berkualitas.

Dikatakan, peran seorang ibu sangat penting dalam meningkatkan kualitas kesehatan yang dimulai dari tingkat keluarga. Oleh karena itu, kegiatan pemeriksaan IVA ini dimaksudkan untuk mengenal lebih dekat tentang penyakit kanker serviks, sehingga kita diharapkan lebih peduli terhadap kesehatan kita masing-masing, kalau bukan kita siapa lagi.

“Dengan dilaksanakannya kegiatan pemeriksaan iva ini, diharapkan kedepan ibu-ibu dapat memeriksakan kesehatannya secara rutin, dan dapat mengubah pola hidup sehat agar terhindar dari penyakit kanker serviks”, terangnya.

Pada kesempatan yang sama, Karumkit Tk III 04.06.01 Wijayakusuma Purwokerto Letkol Ckm dr.Sumanta Sembiring pada kesempatan tersebut menyampaikan penyebab kanker leher rahim adalag infeksi dari Human Papiloma Virus (HPV) tipe 16 dan 18. Salah satu cara untuk mencegah kanker leher rahim yakni dengan cara skrining atau penapisan, hal ini guna untuk mengetahui telah terjadi inveksi atau tidak dengan jalan IVA/Papsmear.

“Tujuan dari pemeriksaan iva/papsmear untuk mencegah deteksi kanker leher rahim sedini mungkin. Kanker leher rahim adalah jenis kanker kedua mematikan setelah kanker payudara yang sering terjadi pada perempuan di Indonesia”, jelasnya.

“Pemeriksaan leher rahim dengan cara melihat langsung tanpa alat apapun atau dengan mata telanjang setelah memulus leher rahim dengan asam asetat 3 hingga 5 persen inspekulo”, terangnya.

“Setelah serviks dioles, maka akan terjadi perubahan warna pada leher rahim yang dapat diamati perubahan warnanya secara langsung dan dapat dibaca sebagai normal atau abnormal”, lanjutnya.

Dibutuhkan waktu 1 hingga 2 menit untuk melihat perubahannya pada jaringan eptikel dimana serviks yang diberikan asam asetat 5 persen akan memberikan respon lebih cepat daripada 3 persen.

Efeknya akan hilang dengan hitungan waktu 50-60 detik. Serviks yang normal akan berwarna merah homogen dan bercak putih atau displasia.