Press ESC to close

Paskah bersama Kodam IV/Diponegoro

Umat Kristiani Warga Kodam IV/Diponegoro baik Militer maupun PNS memperingati perayaan hari Paskah bersama Pendeta DR. Petrus Agung Purnomo, Pendeta Sudarto, Romo JC. Heru. PR, Pendeta dan Romo se Jawa Tengah serta JKI Terang Bangsa, berlangsung di Balai Diponegoro, Senin (26/05)

Dalam sambutannya Panglima Kodam IV/Diponegoro Mayjen TNI Sunindyo, yang di bacakan oleh Kolonel Inf Meindaryanto Staf Khusus Kodam IV/Diponegoro menyampaikan, Perayaan Paskah harus dimaknai, dimengerti, dipahami dan dihayati secara benar, serta nilai-nilai yang terkandung di dalamnya harus diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Umat Kristiani sebagai bagian integral dari masyarakat dan bangsa tidak boleh terjebak dalam persekutuan yang eksklusif, akan tetapi secara bersama-sama dengan umat yang lain harus bekerja sama secara bahu membahu guna mewujudkan kehidupan masyarakat yang harmonis.

Lebih lanjut disampaikan, wujudkan kehidupan masyarakat dengan penuh kedamaian dan ketentraman serta tidak mudah terpengaruh oleh kepentingan antar golongan dan pemanfaatan agama sebagai instrumen politik. Dengan upaya inilah maka perayaan Paskah dapat memberikan motivasi bagi Prajurit dan PNS untuk membangun kualitas manusia yang mampu berbuat yang terbaik bagi kehidupan bangsa dan negara dalam tatanan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Berangkat dari pemahaman tersebut, maka sangatlah tepat apabila perayaan Paskah kali ini mengambil thema : “Jadikan Kebangkitan Yesus Kristus untuk Memantapkan Kebersamaan Prajurit TNI dengan Rakyat dalam rangka mengawal tegaknya NKRI”.   Tegas Mayjen Sunindyo.

Sementara Gubernur Jawa Tengah dalam sambutannya menyampaikan, perayaan Paskah untuk menginspirasi dan memotivasi serta memusatkan pikiran dan perhatian terhadap makna kebangkitan Kristus dalam memulihkan kehidupan manusia, semoga damai Paskah membawa berkat dan kebaikan bagi jajaran TNI dan masyarakat Jawa Tengah pada umumunya. Makna Paskah adalah jalan keselamatan yang Allah berikan dan jalan pertobatan dari segala dosa.

Pendeta DR. Petrus Agung Purnomo menjelaskan, sebuah kisah menarik dalam perjanjian lama pada waktu itu Israel ada Nabi bernama Elisa, pada waktu itu Israel tegang terus dalam konflik yang berkepanjangan dengan Kerajaan Arang yang jauh lebih kuat dibandingkan Israel, suatu hari Nabi Elisa berdoa kepada Tuhan “ butakan mata tentara Kerajaan Arang “ lalu tentara Arang dengan menurut di bawa ke markas Kerajaan Tentara Israel lalu Nabi Elisa berdoa lagi bukakan “ mata mereka “ maka saat itu tentara Arang kaget ternyata sudah di kepung oleh tentara Israel, namun apa yang terjadi, dengan nasehat Nabi Elisa, tentara Arang tidak di hancurkan tetapi di kasih makan dan minum serta disuruh pulang, dalam kasih Tuhan, sejak saat itu tentara Arang tidak pernah ke Israel lagi. Kasih tuhan yang luar biasa , dia tidak pernah gagal dan itu ada di hati kita, amien.