Press ESC to close

Kodam IV Dukung Program Tanam dan Pelihara SUSU (Sak Uwong Selawe Uwit)

Pengelolaan hutan dan lahan tidak terlepas dari keterliban seluruh elemen masyarakat termasuk Kodam IV/Diponegoro. Kegiatan ini akan memberikan manfaat nyata bagi peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat seiring dengan peningkatan produktivitas hutan dan lahan serta terpeliharanya kelestarian alam.

Pangdam IV/Diponegoro Mayor Jenderal TNI Wuryanto, S.Sos, M.Si melalui Kasdam IV/Diponegoro Brigjen TNI Agus Bakti Fadjari S.I.P. menyatakan rasa bangga bersama-sama dengan pemerintah propinsi Jawa Tengah dan Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang pertama kali mengawali program penghijauan.

Untuk mendukung suksesnya program penghijauan kali ini, Kodam IV/Diponegoro mengerahkan setidaknya 1.000 personel. Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-46 KORPRI.

“Anggota prajurit dikerahkan untuk mendukung program Tanam dan Pelihara SUSU, Sak Uwong Selawe Uwit, selawase urip. Semoga berkah dan manfaat bagi semua”, ungkap Kasdam pada acara Bakti Penghijauan di lapangan Meteseh, Semarang (20/11/2017).

Sementara itu, dalam amanat Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya yang dibacakan Direktur kesatuan pengelolaan hutan lindung pada Ditjen pengendalian DAS dan Hutan Lindung, Kementerian LHK Herudoyo Ciptono, MP mengatakan bahwa target rehabilitasi hutan dan lahan kritis pada RPJMN tahun 2015-2019 adalah seluas 5,5 juta hektar. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan melalui APBN tahun 2015 sampai dengan 2017 hanya dapat merehabilitasi hutan dan lahan kritis seluas 200.000 hektar/tahun.

Untuk mencapai target rehabilitsi hutan dan lahan sesuai yang ditetapkan, maka diperlukan kerjasama para pihak yang menggerakkan diantaranya masyarakat, CSR perusahaan, instansi pusat daerah, ormas, mahasiswa, dan lainnya.

Khusus Jawa Tengah sediakan 4 Persemaian Permanen di Kota Semarang, Kabupaten Brebes, Kabupaten Jepara, dan Kabupaten Karanganyar dengan kapasitas 1 juta bibit per persemaian permanen.

Dijelaskan, saat ini Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan sedang menggalakkan pembangunan hutan serba guna yaitu hutan yang menggabungkan fungsi lindung dan produksi berupa hutan tanaman yang tidak hanya menghasilkan kayu, namun juga buah-buahan dan hasil ikutan lainnya dan jasa lingkungan, baik di kawasan hutan maupun di areal penggunaan lain.

Menteri mengajak kepada seluruh masyarakat Provinsi Jawa Tengah untuk melaksanakan gerakan tanam 25 pohon selama hidup.

Pada kesempatan ini, Gubernur Jawa Tengah H. Ganjar Pranowo, SH, M.IP yang diwakili Wagub Drs. H. Heru Sudjatmoko, M.Si menyampaikan himbauan Presiden RI, Bapak Joko Widodo pada Agustus 2017 tentang gerakan “Tanam dan Pelihara, minimal SUSU yaitu Sak Uwong Selawe Uwit, selawase urip”. Itu sebagai kelanjutan program penanaman “One Man One Tree” Tahun 2009 dan One Billion Indonesian Trees (OBIT) 2010.

Gubernur Jateng mengajak kepada seluruh masyarakat untuk bisa menjadi pelopor dalam penanaman pohon. Jangan lupa, memeliharanya.

Pada penanaman pohon kali ini, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kodam IV/Diponegoro dan Pengurus KORPRI Jawa Tengah, menanam 5.000 batang pohon, dari total bibit 12.000 batang pohon.