Press ESC to close

Lulus Sekolah Bukan Berarti Berhenti Belajar

Pengumuman kelulusan sekolah tingkat SLTA baru saja dilangsungkan. Ungkapan kegembiraan dilampiaskan para siswa yang dinyatakan lulus ujian dengan berbagai cara, mulai berdo’a bersama, corat-coret baju, konvoi, syukuran dan sebagainya. Apakah ueforia yang mereka lakukan menandakan bahwa tugas belajar mereka selesai ? Tentu jawabannya akan beraneka ragam.

Namun sejatinya, dengan sudah dinyatakan lulus bukan berarti sudah selesai dan mengakhiri belajar. Jangan pernah merasa cukup dan bangga dengan predikat kelulusan yang sudah diraih, tapi teruslah belajar ke jenjang yang lebih tinggi sesuai dengan bakat dan minat yang dimiliki.

Lantas bagaimana dengan mereka yang tidak ingin meneruskan sekolah ? Bagi mereka yang ingin berhenti sekolah, ukirlah prestasi dan nama baik masing-masing sesuai dengan bidang kemampuannya dengan tetap menjaga nama baik almamater.

Pesan ini tidak berlebihan, hal ini karena memang tugas di masa depan telah menanti. Selain berbekal ijasah, para siswa yang telah dinyatakan lulus dituntut untuk memiliki kecerdasan, keuletan, pengetahuan dan ketrampilan yang memadai untuk dapat bersaing dengan dunia luar. Pegang teguh etika, akhlak luhur jangan sampai terseret arus budaya yang merusak keelokan budaya yang dijunjung tinggi oleh agama.

Demikian penyampaiaan Kepala Sekolah SMA Kartika III-I Banyubiru Dra. Winarni pada acara Wasana Warsa dan Pelepasan 148 Siswa Angkatan XXI SMA Kartika III-I Banyubiru, di Aula Yon Zipur-4/TK Banyubiru, Kamis (3/5).

Sementara itu, Ny. Iir Wuryanto yang juga Pembina Yayasan Kartika Jaya Cabang III Diponegoro menyampaikan ucapan “Selamat kepada siswa yang telah menyelesaikan ujian nasional”.

Kalian boleh bergembira dan bersuka cita, namun jangan sampai terlena. Yang penting harus bersyukur, dan berterima kasih kepada guru dan orang tua, atas bimbingan dan doa restunya.

Pada kesempatan tersebut, Ny. Iir Wuryanto berkesempatan menyerahkan piagam penghargaan kepada lulusan terbaik. Tampil sebagai lulusan terbaik Novia Rahmawati dari kelas IPS, dan Ismi Devi Widayanti dari kelas IPA.

Hasil yang dicapai dalam ujian nasional ini merupakan tolok ukur kemampuan dan keberhasilan baik oleh siswa maupun sekolah, sekaligus sebagai acuan untuk perbaikan lebih lanjut.

Kita tidak boleh cepat puas dengan apa yang telah diraih saat ini, namun tetap harus terus berupaya untuk menjadi yang terbaik, sehingga mampu bersaing dengan perkembangan zaman dan tetap memegang teguh etika, akhlak dan budi pekerti yang luhur, pungkasnya.