Press ESC to close

Geluti Sapu Gelagah, Nenek 90 Tahun ini mendapat Berkah TMMD Reguler Banjarnegara

Kekayaan alam hayati yang dimiliki Indonesia sangat melimpah dan beraneka ragam, sehingga disebut negara mega biodiversity. Dalam sejarah kehidupan, tumbuhan telah banyak memiliki peranan sangat penting dalam perkembangan budaya manusia. Suku bangsa banyak memanfaatkan tumbuhan untuk sandang, pangan, papan, obata-obatan, kosmetik, dan bahan kerajinan.

Pemanfaatan tumbuhan sebagai bahan kerajinan merupakan kegiatan turun temurun yang telah dipraktekkan oleh masyarakat di Kabupaten Banjarnegara khususnya di Desa Pasegeran Kecamatan Pandanarum. Masyarakat daerah tersebut memanfaatkan tumbuhan untuk dijadikan sesuatu yang lebih berguna, bernilai dan bermanfaat seperti sapu gelagah.

Bahan yang dipilih sebagai bahan dasar dalam pemanfaatan tumbuhan untuk kerajinan seperti gelagah ini memiliki nilai ekonomis yang lebih jika benar-benar dimanfaatkan dengan baik.

Desa Pasegeran Kecamatan Pandanarum Kabupaten Banjarnegara, letak dimana daerah tersebut sebagai lokasi digelarnya TMMD Reguler Ke-102 Kodim 0704/Banjarnegara, merupakan salah satu daerah industri sapu gelagah yang dikelola perseorangan.
Desa yang letak geografisnya berada didaerah perbukitan ini, dan berada diterusan dataran tinggi Dieng, luas wilayah 361 H terbagi dalam 6 RW dan 19 RT dengan jumlah penduduk 959 KK, jarak ke kota Kabupaten Banjarnegara 53 Km, luas lahan pertanian 82,8 H sebagian besar penduduknya petani dan berkebun. Selain bertani, Desa Pasegeran juga banyak warga yang memanfaatkan keterampilan tangannya dalam membuat sapu gelagah. Berbagai macam sapu diproduksi untuk dipasarkan secara lokal, bahan baku dalam pembuatan sapu gelagah tersedia banyak di areal-areal pertanian maupun perkebunan diwilayah Pandanarum.

Salah satunya, Mbah Wartinem (90) warga Dusun Karanggondang Rt.01 Rw.04 Desa Pasegeran Kecamatan Pandanarum Kabupaten Banjarnegara ini. Ia adalah pengrajin atau pembuat sapu gelagah yang terbilang cukup tua didaerahnya yang kesehariannya selain bertani dan berkebun membuat kerajinan sapu gelagah.

Dikatakan Mbah Wartinem, ia membuat kerajinan sapu gelagah tersebut turun menurun dari keluarganya sebagai tambahan nafkah dalam kehidupan keluarga.

Untuk pemasarannya, ia hanya lakukan diwilayah lokal Pandanarum maupun Kalibening.

Namun berkat gelaran TMMD Reguler 102 Banjarnegara, Wartinem mendapat berkah tersendiri karena selama berlangsungnya kegiatan banyak anggota Satgas maupun masyarakat lainnya menghampirinya untuk membeli sapu gelagah sebagai oleh-oleh ataupun cinderamata mereka untuk keperluan rumah tangganya.

Berkah TMMD Reguler 102 Kodim Banjarnegara, berkah Wartinem. Inilah bukti bahwa TMMD yang dilaksanakan TNI sangat membantu peningkatan kesejahteraan dan perekonomian warga setempat.

Hal senada disampaikan Dandim 0704/Bna Letkol Inf Bagas Gunanto, A.Ks., bahwa TMMD merupakan akselerasi pembangunan sebagai wahana pemerataan pembangunan diwilayah terpencil. Melalui kegiatan TMMD ini, diharapkan pembangunan disegala bidang baik dalam sasaran fisik maupun non fisik dapat menambah dan meningkatkan kesejahteraan nasyarakat (sasaran fisik) maupun menambah pengetahuan warganya (sasaran non fisik) tentang bela negara dan wawasan kebangsaan.