Press ESC to close

Idul Adha, Mengajarkan Sifat Rela Berkorban dan Optimis

Segnap keluarga besar Kodam IV/Diponegoro bersama masyarakat Bayumanik, Pudakpayung dan sekitarnya melaksanakan Sholat Idul Adha 1439 H/2018 di lapangan Makodam IV/Diponegoro, Rabu (22/8/2018).

Sholat Idul Adha dihadiri oleh Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Wuryanto, S.Sos, M.Si., Kasdam IV/Diponegoro Brigjen TNI Bakti Agus Fajari, S.I.P., M.Si., serta para pejabat jajaran Kodam IV/Diponegoro.

Bertindak selaku Imam dan Khatib Prof Imam Taufik MA Guru Besar UIN Walisongo

Prof. Imam Taufik, MA dalam khotbahnya mengajak kepada seluruh jamaah untuk selalu bersyukur kepada Allah SWT atas segala nikmat yang telah kita terima.

Dengan pelaksanaan Hari Raya Idul Adha ini, masyarakat berkorban dengan menyumbangkan hewan korban untuk diberikan kepada mereka yang berhak.

Dijelaskan, bahwa berkorban mempunyai arti yang luas bagi kita semua yaitu bagaimana kita mempunyai keikhlasan dalam melaksanakan perintah Allah SWT termasuk dalam berkorban pada hari ini yang berimplikasi merupakan simbol dari memotong dari nafsu kehewanan yang melekat pada diri kita semua.

Maka diharapkan, pada hari ini kita amputasi hawa nafsu ketamakan dan sifat yang lain yang tidak sesuai dari perintah Allah SWT.

Lebih lanjut disampaikan Prof. Imam bahwa manfaat dari hikmah Hari Raya Idul Adha ini diantaranya memegang teguh amanah dan tanggung jawab dalam menunaikan tugas sebagai utusan Allah SWT walaupun tidak sesuai dengan hati nurani Nabi Ibrahim.

“Berikan yang terbaik kepada  keluarga masyarakat dan negeri ini dengan keikhlasan sesuai dengan kapasitas dan kapabilitas kita masing-masing”, ajak Prof Imam.

Tak hanya itu, khotib juga mengajak jamaah untuk senantiasa memiliki optimisme yang kuat.

Dicontohkan Nabi Ibrahim beserta keluarganya harus berjalan hijrah dari negeri yang makmur (Mekkah) ke negeri yang tandus (Madinah) serta mengikhlaskan anaknya untuk di korbankan demi mendapatkan suatu predikat Ketaqwaan. Namun Nabi Ibrahim selalu optimis bahwa apa yang lagi di perintah Allah SWT pasti akan ada hikmahnya.

Selain itu nilai-nilai yang terkandung adalah memperkaya kerja sama dengan kapasitas yang unggul dimana Ibrahim dengan berat hati agar menyembelih anaknya dimana antara ayah dan anakan terjalin dengan baik dan ini mempunyai arti bahwa antara pimpinan dan bawahan dinegeri ini harus selalu kompak dan bersatu padu dalam mensukseskan tujuan dari negeri ini yaitu aman dan sejahtera.

Kerjasama ini akan terwujud karena adanya kepercayaan antara kita semua baik pimpinan dan bawahan dengan semangat berqurban mari kita berikan yang terbaik untuk keluarga masyarakat bangsa dan negara yang kita cintai.

Disisi lain, bagi prajurit dan umat Islam pada umumnya, Idul Adha mengandung hikmah yang sangat luar biasa. Pertama, meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT. “Tulus dan iklas menjalankan perintahnya sesulit dan seberat apapun perintah itu (disiplin dan loyalitas) menjadi suatu makna yang kita peroleh”, terangnya.

Kedua, semangat rela berkorban. Bukan hanya harta/benda bahkan nyawa sekalipun siap untuk dikorbankan untuk membela kebenaran, bangsa dan negara, seperti apa yang dicontohkan Nabi Ibrahim AS

Ketiga, semangat kepedulian sosial, peduli terhadap kesulitan masyarakat di sekelilingnya. Dengan berqurban setidaknya kita dapat berbagi dengan masyarakat, khusuanya mereka yang kurang beruntung

Dan yang keempat adalah sikap rendah hati. Dengan melahksanakan sholat ied kita bisa melihat bahwa dimata Allah semua sama, bukan status, pangkat dan abatan yang membedakan manusia namun tingkat keimanan dan ketaqwaanlah yg membedakannya.

Diakhir khotbahnya, Khotib berharap melalui Idul Adha mampu mengantar Prajurit Kodam IV/Diponegoro menjadi sosok prajurit yang beriman dan bertaqwa, profesional, rela berkorban, rendah hati dan manunggal dengan rakyat.

Usai melaksanakan Sholat Idul Adha, Mayjen TNI Wuryanto menyerahkan Hewan Qurban ke panitia Qurban Kodam IV/Diponegoro dilanjutkan penyembelihan Hewan qurban yang Terdiri dari 6 Ekor Sapi dan 10 ekor kambing.