Press ESC to close

Pangdam IV Beri Kuliah Umum 5000 Mahasiswa Baru Unsoed

Sebanyak 5000 Mahasiswa Baru Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) TA 2018/2019 yang baru dikukuhkan oleh Rektor dalam Sidang Terbuka Senat, Senin (27/8) kemarin, mendapat kuliah umum dari Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Wuryanto, S.Sos., M.Si., Selasa (28/8).

Selain diikuti oleh para Mahasiswa baru, acara yang berlangsung di Gedung Auditorium Graha Widyatama Unsoed ini juga dihadiri oleh Danrem 071 Wijayakusuma, perwakilan dari Polres Banyumas, Rektor dan Wakil Rektor, para Dekan, Ketua Lembaga, dan pejabat di lingkungan Unsoed.

Dalam sambutannya Rektor Prof. Dr. Ir. Suwarto MS menyampaikan, melalui kuliah umum ini diharapkan akan semakin menebalkan rasa cinta terhadap tanah air serta semakin mengokohkan wawasan kebangsaan. Sehingga para mahasiswa baru khususnya, akan semakin memiliki kepekaan dan kewaspadaan terhadap setiap potensi ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan terhadap kedaulatan bangsa dan negara.

Tidak hanya itu, kiranya melalui kuliah umum ini pula, dapat semakin menginspirasi para mahasiswa baru, untuk menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam memuliakan NKRI yang berlandaskan Pancasila, bersendikan Bhinneka Tunggal Ika dan berpegang pada Konstitusi UUD 1945.

Sementara itu, Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Wuryanto, S.Sos., M.Si., menyampaikan materi dengan tema “Meneladani Kepemimpinan dan Karakter Panglima Besar Jenderal Soedirman Dalam Mewujudkan Bangsa Indonesia Sebagai Bangsa Pemenang Dalam Kompetisi Global”.

Pada paparannya, Pangdam menyampaikan bahwa kompetisi global terjadi karena kepentingan nasional/kepentingan untuk kelangsungan bangsa dan negaranya, harus mampu menjadi yang terbaik, dan harus mampu mengalahkan negara-negara yang lain dalam kompetisi global.

Mengutip dari teori Malthus yang menyebutkan bahwa pertumbuhan penduduk seperti deret ukur, dan ketersediaan pangan seperti deret hitung. Disampaikan bahwa jumlah penduduk dunia saat ini mencapai 7.645.676.140 jiwa, idealnya bumi hanya mampu menampung 3-4 Milyar manusia dengan standar hidup normal.

“Semuanya membutuhkan energi, pangan, dan air. Karena jumlah penduduk yang melebihi batas sehingga setiap hari sesuai data kurang lebih 41.095 anak meninggal dunia, hampir 15 juta anak meninggal dunia dalam setahun karena kemiskinan, kelaparan, dan kesehatan yang buruk”, ungkap Pangdam.

Peta konflik dunia pada 2013 adalah 70% dilatarbelakangi oleh energi / minyak. Diperkirakan pada tahun 2043 dengan jumlah penduduk 12,3 Milyar, energi fosil dunia diperkirakan sudah habis, dan menggunakan energi hayati dan energi-energi terbarukan lainnya. Kesuburan wilayah ekuator yang salah satunya adalah Indonesia yang paling besar energi hayati, dan energi terbarukan. 9,8 milyar jiwa tinggal di daerah non ekuator atau miskin sumber hayati, dan hanya 2,5 jiwa tinggal di daerah ekuator termasuk Indonesia. Ancaman terhadap Indonesia, karena Indonesia negara yang sangat besar dan negara yang sangat subur kaya sumber daya alam.

“Ancamannya adalah melalui Proxy War perang yang memanfaatkan seluruh sendi kehidupan (ideologi, ekonomi, politik, sosial, budaya) dan melalui pihak-pihak ketiga atau kelompok non negara”, ungkap Pangdam.

Lebih lanjut diuraikan tentang Pancasila sebagai ideologi negara di mana intisari nilai-nilai luhur bangsa yang diambil dari budaya daerah, kearifan lokal, dan nilai-nilai agama.

Kepada para mahasiswa baru Pangdam menyampaikan tentang keteladanan Jenderal Besar Soedirman yang merupakan sifat bawaan, perilaku, dan nilai dari Panglima Besar Soedirman yaitu Taqwa, Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani, Waspada Purba Wisesa, Ambeg Parama Arta, Prasaja, Satya, Gemi Nastiti, Balaka, dan Legawa.

Mengakhiri paparan, Jenderal TNI Wuryanto, S.Sos., M.Si., menyampaikan bahwa Unsoed memilikk peran yang sangat strategis untuk melahirkan kader-kader bangsa yang berkarakter, berkualitas & berdaya saing, mengutamakan kepentingan masyarakat, dan juga mandiri & inovatif.

“Selamat belajar dan berjuang jangan pernah menyerah, wujudkan Indonesia sebagai bangsa pemenang”, pungkas Pangdam