Press ESC to close

Babinsa Gropyok Tikus

Puluhan petani di Desa Gondowulan Kecamatan Kepil dibantu TNI dan PPL, bersama – sama berburu tikus yang menjadi hama perusak tanaman padi sehingga mempengaruhi produksi pertanian desa setempat. Kegiatan berburu tikus dipimpin langsung oleh Kapten Arm Triyo Mardiyanto (Danramil 08/Sapuran), didampingi Singgih Kuncoro (Camat Kepil )  ,  (PPL) beserta Babinsa, Gabungan Kelompok Tani .   dan masyarakat setempat, melaksanakan pembasmian dan perburuan massal tikus untuk menekan populasi tikus di persawahan. (21/11)

Kapten Arm Triyo Mardiyanto menyampaikan bahwa kegiatan melakukan perburuan tikus yang berlokasi di Desa Tegeswetan dalam penyampeanya kegiatan ini  dilakukan  untuk membantu petani membasmi hama tikus yang saat ini dirasakan sangat mengganggu sehingga saat musim tanam kali ini  jumlah petani yang menanam padi tidak begitu banyak.  Ia menambahkan,  perburuan hewan pengerat itu merupakan kegiatan untuk menunjang program pemerintah menyukseskan swasembada pangan diwilayah Kabupaten Wonosobo khususnya Kepil.

menyampaikan bahwa, kegiatan ini didahului dengan penyuluhan tentang percepatan tanam padi dan penyuluhan gropyokan hama tikus dari Dinas Pertanian   dalam rangka membasmi hama tikus dilanjutkan dengan praktek gropyokan, dengan gropyokan ini dianggap ampuh dan murah serta dapat menumbuh suburkan semangat gotong royong warga desa dalam mengatasi hama tikus di sawah mereka secara bergantian dari satu sawah ke sawah yang lain. Dari kegiatan ini masing-masing secara bersemangat berhasil membasmi hama tikus sampai kelubang-lubangnya dan membakarnya. kegiatan ini di dukung oleh peran aktif babinsa sebagai tim pendamping PPL dan petani. Dengan  adanya kerja sama yang terbina diharapkan untuk hasil panen petani  bisa meningkat yang akan mendobrak swasembada pangan.

Giarto (PPL) menyampekan dari Dinas Pertanian dalam rangka kegiatan berburu tikus menyumbangkan alat pendukung beruapa sreng dan umpan sebanyak 20 kardus kepada kelopok petani .Dengan adanya kegiatan ini yang dibantu TNI semoga populasi tikus bisa berkurang dan akan lebih meningkatkan hasil panen petani. Kegiatan ini agar di agendakan   sekali setahun juga melibatkan petani dan masyarakat sehingga bisa lebih banyak membasmi salah satu hama di areal pertanian itu. Perburuan cukup efektif karena hama tikus hampir setiap musim tanam selalu ada sehingga harus dibasmi agar tidak mempengaruhi produksi pertanian di satu wilayah,” ujarnya. Dikatakan, perburuan tikus yang melibatkan personel TNI, petani hingga masyarakat merupakan salah satu dari beragam cara pemberantasan hama di areal persawahan. Cara yang dilakukan alami dan ramah lingkungan karena sama sekali tidak memakai bahan kimia, kegiatan ini juga menumbuhkan rasa kebersamaan dan kegotong-royongan,” kata Giarto.