Press ESC to close

Bersama Camat dan Danramil 12/Mlati Bertandan ke Peternak Sapi di Wilayah

Meski Hari Idul Adha masih sebulan lebih, namun perdagangan sapi di wilayah Sleman sudah mulai marak. Demikian di sampaikan Danramil 12/Mlati saat di sela sela kegiatan pembinaan mitra karib petani sapi pada Selasa 9 Agustus 2016 di Dusun Ketingan Tirtoadi Mlati Sleman. Bersama Camat meninjau lokasi ternak sapi tradisional di beberapa kelompok ternak sapi.

Dari hasil beberapa kunjungan muspika pada para Peternak sapi masih didominasi oleh peternak kecil, dan sangat tradisional sehingga saat ini populasi sapi domestik pertumbuhannya sangat lamban, disebabkan dalam memenuhi kebutuhan pakan ternak, bahan makanan tambahan dari segi harga masih belum terjangkau dari petani sapi lokal. Untuk pakan ternak sapi seperti Polarbren 1 karung dengan berat 50 kg harga rp 175.000,- untuk di kumsumsi 1 ekor sapi selama 30 hari, untuk ampas tahu atau ampas ketela harga 1 karung berat 40 kg dengan harga rp 90.000,- sehingga bila di kalkulasi untuk 1 ekor sapi dalam proses penggemukan rata-rata tiap hari di butuhkan biaya sekitar Rp. 20.000,- /hari .

Sehingga selama ini sangat terkesan bahwa usaha ternak sapi tradisional produktifitasnya sangat lamban dan kurang bisa di andalkan untuk usaha. Sehingga usaha yang selama ini masih berjalan sifatnya hanya sebagai usaha sampingan dan tabungan keluarga, berkembang di lingkungan petani sapi “Peternak harus tunggu harga bagus untuk menjual sapinya. Apabila harganya tinggi, semuanya bisa dijual dan pada saat yang sama sapi-sapi betina produktif pun ikut dijual. Kalau hal ini terus dibiarkan sapi-sapi betina ikut dijual dan dipotong, otomatis populasi sapi tanah air akan menurun.