Press ESC to close

Danrem Pamungkas Minta Masyarakat Tak Mudah Terprovokasi

YOGYAKARTA – Komandan Korem 072 Pamungkas Brigjen TNI Stephanus Tri Mulyono meminta masyarakat tidak mudah terprovokasi hasutan oknum takbertanggung jawab. Imbauan disampaikan menyusul banyaknya insidenberupa gesekan yang terjadi di beberapa daerah belum lama ini.

Danrem meminta masyarakat bersatu padu agar tidak mudah dimanfaatkan pihak lain. “Republik ini dibangun dengan persatuan. Jadi mari kita bersatu. Jangan mudah terprovokasi, jangan mau dipecah belah pihak lain yang tidak ingin NKRI tetap utuh,” ucap Danrem di sela halal bihalal di Makorem, Rabu (22/7).

Danrem mengakui berbagai peristiwa yang terjadi baik sebelum Lebaran, saat Lebaran, bahkan setelahnya mengusik kenyamanan masyarakat. Namun demikian, ia meminta agar masyarakat lebih jernih melihat gesekan-gesekan tersebut. Sedangkan prajurit juga diminta memahami kembali arahan pimpinan tentang bahaya proxy war.

“Ada ketegangan-ketegangan yang dimanfaatkan pihak lain. Sehingga ancaman datang tidak hanya secara militer tapi juga lewat ekonomi dan lainnya dengan memanfaatkan kecanggihan TI. Cara itu memungkinkan konflik yang akan diciptakan dikemas di negara sendiri,” jelas Danrem. Danrem menyebut, di tengah kemajuan TI, provokasi sangat gencar dilancarkan baik secara tertutup maupun terbuka. Karenanya, menghindari ajakan-ajakan yang menimbulkan perpecahan sangat penting untuk turut menjaga kedamaian, keamanan, dan kenyamanan. “Jauhi semua upaya untuk memecah belah. Budaya-budaya kebersamaan yang selama ini menjadi ciri khas masyarakat kita harus terus dilestarikan. Bangsa kita cinta damai, kalau ada upaya memecah belah berarti itu upaya dari luar,” tegasnya.

Danrem juga meminta masyarakat tidak terprovokasi peristiwa yang terjadi di Bantul. Kondisi di daerah itu cukup kondusif. Terlebih,upaya provokasi dengan pembakaran tempat ibadah justru dipadamkan tetangganya sendiri yang berbeda keyakinan. “Aparat baik kepolisian, TNI, bahkan forkopimda juga sudah menjalankan fungsinya masing-masing.  Kondisi Bantul sudah cukup kondusif saat ini, tetapi bagaimana pun kami butuh bantuan dan peran serta masyarakat karena jumlah aparat sangat terbatas,” tambahnya.

Ketua Forum Kerukunan umat Beragama (FKUB) DIY KH Abdul Muhaimin mengungkapkan, apa yang terjadi di Bantul hanyalah provokasi kecil. Ia juga memastikan tidak terjadi pembakaran setelah meninjau langsung lokasi kejadian. “Kami minta agar tidak dibesar-besarkan,” ucapnya.

Ia menambahkan, untuk membantu menjaga Yogyakarta tetap nyaman, FKUB melaunching ikon baru yakni “Yogya Rumah Kita”. “Rumah tidak akan tentram kalau penghuninya terus berkelahi. Jadi mari kita jaga kerukunan agar rumah kita tetap nyaman ditinggali,” katanya.