Press ESC to close

Halal Bihalal Jajaran Kodim 0706/Tmg

Dalam rangka meningkatkan hubungan silaturahmi antar pimpinan dan anggota,Kodim 0706/Temanggung melaksanakan Halal bihalal Hari Raya Idul Fitri 1436 H di Gedung Sarwo Guna Rabu (22/7).

Pada kesempatan tersebut Komandan Kodim 0706/Tmg mengajak semua untuk bersyukur yang sedalam-dalamnya kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat, anugerahdan hidayah-Nya, kita telah sampai puncak kemenangan dan kebahagiaan dalam suasana hari raya Idul Fitri. Sebuah kebahagiaan yang didasarkan atas argumentasi agama, sebuah kebahagian dan kemenangan yang didasarkan pada keimanan.

Sebagai makhluk sosial, kita tidak akan dapat hidup sendiri tanpa berhubungan dengan orang lain. Sebagai manusia, kita harus senantiasa menjaga hubungan baik secara vertikal kepada Allah dan secara horisontal, terhadap sesama manusia. Hari Raya Idul Fitri mengandung muatan ibadah baik secara vertikal maupun horisontal. Ibadah sosial pada Idul Fitri tidak hanya terbatas pada solidaritas sosial, juga harus bermurah hati dalam aspek moral dan spiritual dengan bersilaturrahim dan saling maaf memaafkan. Tindakan moral spiritual inilah yang oleh masyarakat Jawa bahkan umumnya bangsa Indonesia dijadikan sebagai ritual pokok dalam berhari raya Idul Fitri.

Budaya lebaran dengan berbagai tradisinya itu merupakan contoh, yang elok, bagi umat Islam diterjemahkan secara cerdas dan kreatif ke dalam budaya kita bangsa Indonesia. Silaturrahim dan halal bihalal adalah untuk saling maaf memaafkan antara anak dan orang tua, antara suami dan istri, antara teman sepermainan, antara tetangga, antara atasan dan bawahan, sehingga terjadilah hubungan yang harmonis dan asosiatif di antara mereka.

Alangkah indahnya jika hal tersebut dapat terealisasi di era reformasi sebagaimana yang kita rasakan dewasa ini. Di mana konflik yang terus-menerus terjadi baik di pusat maupun di daerah, seperti yang terjadi Tolikara Papua pada lebaran ini. Anggota-anggota dan masyarakat harus mampu menempatkan hubungan yang harmonis, bisa mengesampingkan kepentingan pribadi dan golongan, sehingga muncul solidaritas yang seakan-akan tanpa pamrih, kecuali untuk kepentingan agama, nusa dan bangsa. Betapa hinanya orang yang tidak mau bergaul secara baik dengan sesamanya, ia akan dicap sebagai orang yang arogan, angkuh, sombong dan egois. Bahkan ia akan mengalami kesulitan dalam hidupnya, karena pada dasarnya sebagai manusia, ia tidak akan mungkin dapat hidup tanpa jasa dan bantuan orang lain.