Press ESC to close

Jumlah Longsor di Banjarnegara Terus Bertambah

Jumlah korban tewas dalam musibah longsor di Banjarnegara masih bertambah, hingga Senin (16/12) jumlah korban tewas mencapai 56 orang. “Berdasarkan data terbaru Posko Tanggap Darurat bencana alam longsor di Banjarnegara dilaporkan hingga Senin pukul 18.30 WIB tercatat 56 orang tewas akibat longsor di Dusun Jemblung Desa Sampang Kec. Karangkobar Kab. Banjarnegara”, jelas Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho.

Dari jumlah tersebut, lanjutnya, enam jenazah belum dapat diidentifikasi. Sepanjang Senin, tim gabungan mendapati tambahan 17 jenazah dengan empat diantaranya anak-anak. Hingga Senin petang, 52 orang dinyatakan masih hilang.

“Cuaca yang tidak memungkin, mendung dan hujan menyebabkan pencarian dihentikan pada pukul 15.30 WIB pada hari Senin (16/12) ini. Beberpa kendala pencarian korban adalah hujan yang dapat memicu longsor susulan, lumpur tebal, wilayah yang tertimbun longsor luas, kondisi tanah masih labil dan posisi korban yang tersebar karena sebagian korban terseret material longsoran”, paparnya.

Lokasi pencarian menurutnya akan difokuskan di dua lokasi yakni di bagian atas perkampungan yang sebelumnya terdapat 8 rumah hingga jalan raya serta bagian bawah yang sebelumnya merupakan lokasi dari 35 rumah warga.

“Masyarakat dihimbau untuk selalu waspada dan meningkatkan kesiapsiagaan. Puncak hujan diperkirakan akan meningkat hingga Januari mendatang. Pola kejadian longsor pada umumnya terjadi pada Januari hingga Pebruari seiring peningkatan curah hujan di Indonesia. Pencarian korban akan dilanjutkan hari ini Selasa (16/12)”, imbuhnya.

Sementara itu, Danrem 071/Wk Kolonel Inf Edison, S.E., M.M. menyampaikan bahwa meski telah ditemukan korban tewas, namun proses pencarian korban masih tetap dilaksanakan dan dilanjutkan sampai ditemukannya semua korban longsor akibat tanah longsor di bukit Telaga Lele ini.

Dalam proses pencarian korban ini, dilibatkan ribuan personel TNI, Polri, Tagana dan relawan, namun pada proses pencarian korban para relawan yang terlibat dikurangi jumlahnya karena proses pencarian korban akan lebih ditingkatkan penggunaan alat-alat berat yang terus berdatangan.

“Korban yang telah kita temukan hingga Senin (16/12) ada 56 orang tewas, dari 108 jadi masih ada 52 orang lagi yang diperkirakan masih tertimbun longsor. Kita akan terus mencari hingga semua korban ditemukan”, ungkap Danrem 071.

Pengungsi korban longsor bertambah.
Proses evakuasi korban bencana alam tanah longsor di Dusun Jemblung Desa Sampang Kec. Karangkobar Kab. Banjarnegara oleh tim gabungan TNI, Polri, BNPB, BPBD, PMI, SAR, Tagana, relawan, LSM dan masyarakat masih berlangsung hingga hari ke empat setelah tanah longsor melanda dusun tersebut pada Jumat (12/12) pukul 17.30 WIB.

Bencana alam tanah longsor yang meluluhlantakkan puluhan rumah di dusun tersebut mengakibatkan banyak korban jiwa. Tidak hanya itu, tanah longsor yang terjadi juga mengakibatkan jalur perekonomian dari Banjarnegara ke Pekalongan maupun sebaliknya lumpuh atau terputus.

Dari data yang dihimpun, jumlah pengungsi bencana tanah longsor bertambah hingga 1.692 orang dari jumlah 512 orang, jumlah tersebut bertambah karena warga sekitar lokasi longsor juga turut mengungsi karena khawatir di daerahnya terkena longsoran.

Akses jalur utama dibuka.
Jalur akses utama yang menghubungkan Banjarnegara-Pekalongan sudah muali dilalui kendaraan, selama ini jalur sepanjang 500 meter tersebut ditutup karena tertutup material tanah longsor sehingga menyebabkan jalur tersebut terputus.

Pada Senin (16/12) petang kemarin proses pengerukan material longsor selesai dilakukan, kondisinya saat ini sudah terlihat akan tetapi masih dalam kondisi licin dan belum diperkenankan dilalui kendaraan umum.

Jalur Banjarnegara-Pekalongan terkena longsor di Jemblung tepat di Km 70+400 hingga Km 70+900. Kondisi jalan terkubur lumpur setinggi 500 meter. Untuk jalan yang ambrol karena longsor atau gempa, akan dipasangi sidpel dan bronjong agar bisa segera digunakan lagi.