Press ESC to close

Kodim 0712/Tegal Mensukseskan Gerakan Peduli Sampah Nasional Tahun 2015

Tiap tahunnya, kota-kota di dunia menghasilkan sampah hingga 1,3 miliar ton. Diperkirakan oleh Bank Dunia, pada tahun 2025, jumlah ini bertambah hingga 2,2 milir ton. Manajemen sampah yang buruk, terutama di negara-negara berkembang, menjadi salah satu pemicunya. Di negara seperti Indonesia contohnya, angka pendaurulangan sampah termasuk rendah yakni di bawah 50 persen. Kesadaran untuk tidak membuang sampah sembarangan juga masih memprihatinkan.

Dalam rangka mensukseskan Gerakan Peduli Sampah Nasional Kodim 0712/Tegal bersama Dinas Pengelola Pasar Balamoa Kec. Pangkah melaksanakan Karya Bhakti dengan membersihkan lingkungan Pasar Balamoa,Sabtu (21/2).

Lokasi Pasar Balamoa dipilih karena di lokasi ini setiap pagi seusai pelaksanaan pasar pagi, biasanya banyak sampah, sedang yang membersihkan hanya beberapa orang. Untuk itu TNI bersama Dinas Pengelola Pasar Balamoa bersama-sama membersihkan lingkungan pasar.

Tampak hadir TNI dari Kodim 0712/Tegal yang dipimpin oleh Kasdim 0712/Tegal Mayor Inf Yuli Setiyono S.Pd sejak pukul 07.00 WIB dengan membawa berbagai perlengkapan kebersihan seperti sapu, cethok dan keranjang sampah. Dibantu Pegawai Dinas Pengelola Pasar Balamoa.

Lebih lanjut kepala Pasar Balamoa menyampaikan kegiatan ini sangat baik, kita ikut mendukung kegiatan karya bhakti ini Sehingga lingkungan Pasar Balamoa cepat bersih.

Limbah sampah di pasar pagi ini cukup banyak, karena setiap pagi banyak pedagang maupun pembeli. di pasar ini tidak hanya dari lokal, tapi ada yang dari luar kabupaten. Seperti pedagang sayuran yang dari luar membawa sayuran dengan menggunakan mobil pick up.  Tidak heran jika kemudian sampah mudah ditemui di Tanah Air. Tengok saja di selokan, jalanan, sungai, dan kali. Slogan “Jangan buang sampah sembarangan” hanya jadi kalimat tumpul yang gagal menggugah kesadaran bahaya sampah.

Padahal sampah bisa menimbulkan kematian, seperti yang terjadi dalam tragedi longsornya sampah di Leuwigajah, Cimahi, Jawa Barat, pada 21 Februari 2005 silam. Tragedi ini memicu dicanangkannya Hari Peduli Sampah Nasional yang diperingati tepat di tanggal insiden itu terjadi.