( Sleman) – Babinsa di tiga koramil (Cangkringan, Ngemplak dan pakem) mengikuti pelatihan pendampingan teknis petugas barak pengungsian bencana erupsi gunung merapi, bertempat gedung aunit 1 pemda kabupaten sleman propinsi diy pada jum’at s/d sabtu tanggal 11-12 agustus 2017. Direktorat penanganan pengungsi deputi bidang penanganan darurat. Profesor samsul ma’arif, yang juga sang Guru besar depoder BNPB.
Pelatihan pendampingan teknis petugas barak pengungsian gunung merapi ini merupakan sistem Pendataan teknis yang menggunakan android berbasis IT atau laptop. Keadaan pengungsi yang kerap merasa cemas, ketika semua instansi atau beberapa elemen melakukan pendataan yang terstruktur secara terpadu sehingga mengakibatkan double data dan double permintaan kebutuhan, dengan adanya trouble pendataan yang didapat tersebut di perlukan sistem pendataan secara terpadu dengan metode IT.
Penanganan pengungsi sesuai yang tertera pada Pasal 54 uu 24 th 2007 yang mensyaratkan ttg penanganan masyarakat dan pengungsi yang terkena bencana. Aturan di buat agar bila terjadi bencana agar tidak terkendala dalam proses pengelolaan bantuan logistik, maka perlunya disusun sistem komando dan koordinasi antar pos dalam SKPDB agar mempunyai sistem yang baik sehingga tidak terjadi double atau trouble dalam pengelolaan logistik maupun penanganan pengungsinya.
Acara pelatihan yang dihadiri lansung oleh, Direktorat jendral BNPB Bp. Toufik Msi dan Bupati Sleman Drs Sri Purnomo Msi, ketua BPBD Kab. Sleman Drs Djoko supriyanto Msi, Danramil Ngemplak, pakem dan cangkringan para Babinsa dan babinkamtibmas wilayah cangkringan, Ngemplak dan pakem, Camat Cangkringan, Ngemplak dan Pakem, para Petugas dari des Cangkringan, Ngemplak dan Pakem serta Para perwakilan relawan yang tergabung dalam organisasi yang dikelola oleh BPBD Kab. Sleman, demikian penuturan yang di sampaikan oleh Kapten Inf Sujud di sela-sela pelatihan tersebut.
