Press ESC to close

Medsos dan Narkoba Ancam Disintegrasi Bangsa

Pada era global ancaman terhadap ketahanan bangsa semakin kompleks dan cenderung bersifat ancaman non militer. Bentuk dan wujud ancaman tidak kentara tetapi dampak yang ditimbulkan lebih dasyat dari acaman militer karena dapat langsung merusak sendi-sendi kehidupan dalam berbangsa dan bernegara. Oleh karena itu dalam menghadapi ancaman yang demikian tidak bisa hanya dilakukan oleh TNI saja, tetapi harus dilakukan oleh seluruh komponen bangsa ini. Hal tersebut disampaikan Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Tatang Sulaiman pada acara sarasehan Pola Penataan Pembinaan Tenaga Ahli/Profesi Untuk Sumber Daya Manusia Komponen Pendukung Pertahanan Negara, di Aula Makodam IV/Diponegoro, Rabu (17/5).

Sarasehan diikuti 80 orang dari berbagai tenaga ahli dan profesi diantaranya Persatuan Insinyur Indonesia, Persatuan Advokad Indonesia, Persatuan Ahli Gizi Indonesia, Persatuan Perawat Gigi Indonesia, Persatuan Wartawan Indonesia, Persatuan Radio Siaran Swasta Nasional Indonesia, Himpunan Ahli Konstruksi Indonesia, Himpunan Psikologi Indonesia, Ikatan Dokter Indonesia, Ikatan Bidan Indonesia, Ikatan Apoteker Indonesia, Ikatan Akuntasi Indonesia, dan Relawan Teknologi Informasi dan Komunikasi.

Lebih lanjut Mayjen TNI Tatang Sulaiman menegaskan, salah satu ancaman yang dampaknya besar tetapi tidak kita sadari adalah penggunaan media sosial (Medsos). Saat ini seluruh lapisan masyarakat tidak dapat terlepas dari Medsos. Disisi lain Medsos dapat dijadikan sarana untuk menyebarkan iformasi atau pesan yang mengandung fitnah dan diragukan kebenarannya (Hoax) yang dapat membangkitkan rasa permusuhan terhadap sesama dan terjadinya disintegrasi bangsa.

Pangdam menghimbau kepada masyarakat harus lebih bijak dan selektif dalam menerima dan menyebarkan informasi. Yakinkan dulu kebenaran informasi yang kita terima dan pastikan juga bahwa informasi yang akan kita kirim tidak berdampak kepada permusuhan dan perpecahan. “Jangan mudah terpengaruh dengan berita/informasi yang disebarkan melalui medsos”.

Senada dengan Pangdam IV/Diponegoro, Kepala Badan Narkotika Propinsi Jawa Tengah juga mengingatkan tentang bahaya penyalahgunaan Narkoba. Dengan penyalahgunaan Narkoba, generasi kita menjadi genersi yang tidak memiliki karakter, generasi yang malas, lemah dan tak berdaya sehingga tinggal menunggu proses kehancurannya. Oleh karena itu Wajar jika Presiden menyatakan Indonesia darurat narkoba dan perang terhadap Narkoba.