Press ESC to close

Mengatasi Hambatan Dalam Menembak Merupakan Bagian Dari Profesioanalisme

Sebagai prajurit profesional dituntut harus mampu melaksanakan segala tugas yang diembannya dengan baik dan benar. Salah satu bentuk prifesionalisme prajurit harus memiliki kemampuan menggoperasionalkan senjata atau menembak. Untuk menjaga dan meningkatkan profesionalisme maka perlu latihan yang bertahap, bertingkat dan berkelanjutan.

Dalam usahanya memelihara dan meningkatkan kemampuan prajuritnya dalam mengoperasionalkan senjata, Yonkav 2/TC yang berkedudukan di Ambarawa secara berkala melaksanakan latihan menembak senjata berat di Lapangan Tembak TNI AD Kec. Ambal Kab. Kebumen.

Pada latihan periode 14 September 2017 lalu, latihan menembak dengan kendaraan tempur (ranpur) canon AMX dan ranpur AMX besenjata SMB 12.7 mm sempat mengalami kendala. Dimana dari 200 butir munisi canon 105 MM, 3 diantaranya mengalami recoilset (fuze meledak di sasaran tetapi proyektil tidak meledak) dan jatuh kurang lebih 750 meter dari sasaran, 2 butir di pinggir pantai dan 1 butir di sawah.

Karakteristik senjata berat seperti yang dimiliki Yonkav-2/TC memang sangat berbeda dengan karakteristik senjata seperti senapan/pistol. Sehingga dalam latihan menembak harus dilaksakan di lapangan tembak khusus dan kemungkinan-kemungkinan tersebut bisa saja terjadi.

“Sebagai prajurit yang profesional, dituntut untuk bukan hanya mahir dalam menembak saja tetapi juga harus mampu mengatasi gangguan. Hal ini sangat diperlukan untuk menghidari jatuhnya korban baik personel maupun materiil dari satuan maupun masyarakat”.

Dengan profesionalime yang dimiliki oleh Yonkav-2/TC, latihan menembak di Lapangan Tembak TNI AD Ambal dapat berjalan dengan baik, aman dan lancar.
Profesionalisme tersebut bukan hanya katena prajurit dapat melaksanakan latihan menembak dengan baik, namun juga hambatan yang diakibatkan oleh 3 buah proyektil peluru canon 105 mm yang mengalami recoilset juga dapat diamankan dan diledakkan oleh Tim Asnis Paldam IV/Diponegoro di tempat yang aman.

Dengan profesional dan ketanggapsegeraan yang dilakukan oleh Yonkav 2/TC dan Tim Asnis Paldam IV/Diponegoro maka hambatan dan gangguan dapat diatasi dengan baik tanpa menimbulkan korban baik personel maupun materiil, baik dari Yonkav 2/TC maupun masyarakat sekitar lapangan tembak.

Walaupun sempat beredar berita bahwa warga minta TNI AD tidak lagi latihan di Pesisir Urut Sewu Kec. Ambal Kab. Kebumen, masyarakat tidak boleh khawatir karena TNI AD tetap menjaga profsionalisme.

Perlu diketahui oleh masyarakat bahwa latihan menembak oleh Yonkav-2/TC merupakan latihan rutin dan akan terus dilakukan demi untuk menjaga dan meningkatkan kemampuan prajuritnya.Dalam setiap pelaksanaan latihan TNI AD juga akan tetap memegang teguh profesionalisme dengan berpedoman pada beberapa aspek, yaitu

Pertama, Bahwa lahan di Pesisir Urut Sewu Kec. Ambal Kab. Kebumen sampai denga saat ini merupakan lahan milik TNI AD yang diperuntukkan untuk kepentingan uji coba dan latihan menembak yang merupakan bagian dari upaya untuk meningkatkan profesionalisme prajurit.

Kedua, Lapangan Tembak TNI AD di Ambal merupakan lapangan tembak senjata berat, karena untuk melaksanakan latihan menembak senjata berat tidak bisa dilakukan dilapangan tembak biasa sepertihalnya lapangan tembak senapan atau pistol.

Ketiga, Sebelum dilakukan latihan menembak, sesuai prosedur Yonkav-2/TC akan melakukan sosialisasi dan memberitahukan kepada masyarakat sekitar lapangan tembak agar tidak mendekali area lapangan tembak.

Keempat, Pada saat latihan menembak, dipastikan tidak ada masyarakat yang berada di area lapangan tembak sehingga latihan dapat berjalan sesuai dengan rencana.

Kelima, Proyektil peluru yang mengalami recoilset dan tidak meledak segera ditemukan dan diamankan untuk selanjutnya diledakkan di tempat aman oleh Tim Asnis Paldam IV/Diponegoro sehingga tidak menimbulkan korban baik materiil maupun personel.