Press ESC to close

Peran Mahasiswa dalam menghadapi Proxy War

Semarang (10/3/15), Indonesia ada di tangan pemuda sejak sejarah berdirinya sampai dengan sekarang.

Hal tersebut disampaikan Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Gatot Nurmantyo saat melaksanakan acara Bincang-bincang Kasad dengan para Mahasiswa Universitas Diponegoro yang berlangsung di Gedung Prof. Soedarto Undip, Tembalang.

Lebih lanjut dijelaskan, pesatnya populasi penduduk suatu Negara di dunia yang tidak seimbang dengan ketersediaan pangan, air dan energi akan menjadi pemicu munculnya konflik-konflik baru. Bahwa sejarah panjang pergolakan dunia mencatat bahwa kekuatan-kekuatan tersembunyi banyak berpengaruh terhadap kehancuran suatu Negara dan bangsa.

Kasad juga menguraikan bahwa dewasa ini sudah mulai dirasakan adanya Proxy War di Indonesia. Ada kekuatan yang hendak melemahkan kita, dengan mengadu domba, memprovokasi dan menyebar fitnah lewat media massa dan media sosial, untuk terus menerus berupaya memecah belah bangsa Indonesia.

Dari dampak persaingan dunia dalam memenuhi kebutuhan energinya maka Proxy War sangat rentan terjadi di Indonesia yang merupakan Negara yang memiliki sumber daya alam hayati yang cukup memadai.

Diakhir bincang-bincang, Kasad menyampaikan ajakan tentang bagaimana menghadapi Proxy War yakni dengan belajar hidup berdemokratis yang lebih sehat, waras, bertanggung jawab dan bermartabat. Kuncinya adalah menggunakan nurani logika akal pikiran, hal-hal itulah yang diajarkan oleh Pancasila.

Turut hadir pada acara tersebut Rektor Undip, Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Bayu Purwiyono, Kepala dinas pendidikan Prov Jateng, Irwasda Polda Jateng, para dekan dan civitas akademika.