Press ESC to close

Satgas Yonif 407/PK Serahkan Barang Bukti Ratusan Senjata Api Rakitan & Munisi Hasil Operasi Selama Penugasan

Menjelang purna tugas, Satuan Tugas Pengaman Perbatasan (Satgas Pamtas) RI-Malaysia Yonif 407/Padmakusuma menyerahkan hasil operasi penugasan selama hampir sembilan bulan ke Denpal XII/1 Sintang.

Seperti diketahui, Personel Satgas Pamtas Yonif 407/PK sudah bertugas menjaga wilayah perbatasan RI-MLY selama sembilan bulan, terhitung sejak September 2020.

Hasilnya, ratusan senjata api rakitan berbagai jenis dan ratusan munisi berhasil diamankan dari berbagai kegiatan yang sudah dilaksanakan.

Bertempat di Denpal XII/1 Sintang Provinsi Kalimantan Barat, Satgas Pamtas RI-MLY Yonif 407/PK yang diwakili oleh Letda Inf Rhoni Atul Faseh selaku Pasi Ops Satgas Yonif 407/PK menyerahkan senjata api rakitan dan munisi hasil operasi Satgas Pamtas RI-MLY Yonif 407/PK kepada Denpal XII/1 Sintang dan diterima oleh Mayor Cpl Hani Surya Adi selaku Wadan Denpal XII/1 Sintang.

Hal tersebut di sampaikan Dansatgas Pamtas RI-MLY Yonif 407/PK Letkol Inf Catur Irawan dalam keterangan tertulisnya di Pos Kotis Nanga Badau. Selasa (25/05/2021).

Dansatgas mengatakan, selama penugasan personel Satgas berhasil mengamankan senjata api rakitan total sebanyak 209 pucuk, dan munisi total sebanyak 167 butir, Dengan rincian senjata rakitan jenis bowmen sebanyak 111 pucuk, senjata rakitan jenis lantak sebanyak 77 pucuk, senjata rakitan 5,56 mm sebanyak 1 pucuk, dan pistol rakitan sebanyak 20 pucuk. Sedangkan untuk munisi jenis penabur sebanyak 156 butir, munisi 7,62 mm sebanyak 7 butir, munisi 7,62 mm AK47 sebanyak 1 butir, munisi 9 mm MU 1 TJ sebanyak 1 butir, granat tangan 4 PG Sebanyak 1 buah, dan munisi isyarat 1 inchi sebanyak 1 buah.

“Barang-barang ilegal berupa senjata api rakitan dan munisi yang berhasil diamankan itu merupakan hasil dari kegiatan teritorial yang dilakukan oleh personel Satgas,” ungkap Dansatgas.

Menurut Letkol Inf Catur Irawan, senjata-senjata api rakitan dan munisi itu berhasil diamankan personel Satgas melaui berbagai kegiatan sosial, seperti pengobatan massal gratis, pengobatan door to door, dan penyuluhan tentang larangan bagi warga yang memiliki senjata api illegal.

“Pendekatan secara kekeluargaan yang dilakukan personel Satgas ternyata menggugah simpati masyarakat. Mereka kemudian secara sadar dan sukarela menyerahkan senjata api rakitan miliknya ke personel Satgas untuk diamankan,” jelas Dansatgas.

Lebih lanjut Dansatgas menjelaskan hal tersebut merupakan salah satu kebanggan bagi semua prajurit yang bertugas di daerah perbatasan yang telah berhasil melaksanakan teritorial dan sosialisasi kepada masyarakat daerah binaannya tentang larangan kepemilikan senjata api. Sehingga mereka tanpa dipaksapun menyerahkan senjata api rakitan kepada Satgas.

“Saya yakin, apabila kita bekerja dengan penuh rasa ikhlas dan bersungguh-sungguh membantu masyarakat disekitar kita maka saya yakin pasti akan menyentuh hati terdalam seseorang sehingga hal seperti ini dapat terjadi. Kita semua berharap agar masyarakat dapat menciptakan ketertiban dan keamanan sehingga terwujud ketentraman bagi semuanya,” imbuhnya.