Press ESC to close

SEBATANG LIDI TIDAK BERARTI APA-APA, TAPI BILA DIIKAT JADI SATU, AKAN MENYAPU SEGALANYA

Ungkapan tersebut tidak asing lagi bagi kita, karena ungkapan tersebut sebagai simbol bagi kita warga bangsa Indonesia untuk bersatu mempertahankan kedaulatan dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang kita cintai bersama. Pesan moral Panglima Besar Jenderal Soedirman pada saat beliau menjadi Daidanco pada tahun 1944 yakni “Janganlah berbuat seperti sapu yang meninggalkan ikatannya, sebatang lidi tidak berarti apa-apa, tetapi dalam satu ikatan sapu akan mampu menyapu segala-galanya”. Makna pesan moral tersebut sangat besar dan dalam makna dan artinya bagi kita bangsa Indonesia. Diibaratkan kita sebagai lidi, apabila lidi ini menjadi satu, pasti kekompakan bangsa ini akan mampu menghadapi segala macam gangguan dan ancaman bangsa. Pesan moral itulah sebagai penyemangat bangsa Indonesia yakni persatuan dan kesatuan untuk tetap tegak kokohnya NKRI.

Sifat kegotong royongan dan kebersamaan yang tercipta dalam program TMMD, perlu terus dipertahankan dan dipupuk bersama-sama TNI, Polri dan segenap komponen bangsa dan elemen masyarakat guna menghadapi ancaman dan tantangan bangsa kedepannya dengan kembali menjalankan nilai nilai luhur bangsa dan jati diri bangsa seperti gotong royong, kebersamaan, tolong menolong, kemajemukan dan budi pekerti. Dengan kembali pada nilai luhur dan jatidiri bangsa, kita sebagai bangsa tidak mudah dipecah belah oleh kekuatan lain.

Program TMMD Ke-98 Tahun 2017 yang dilaksanakan tersebar diseluruh tanah air merupakan bukti nyata sebagai wujud pemersatu bangsa. Sifat nilai luhur dan jatidiri sebagai bangsa Indonesia terpancar nyata dengan menjunjung tinggi nilai kebersamaan, kegotongroyongan dan kebersamaan antara TNI, Polri, Pemerintah Daerah beserta komponen bangsa dan elemen bangsa yang ada diwilayah.

Seperti dalam program TMMD Reg Ke-98 diwilayah Kodim 0710/Pkl Korem 071/Wk yang telah berlangsung sebulan lamanya di Desa Rogoselo Kec.Doro Kab.Pekalongan, banyak meninggalkan kesan dan pesan tersendiri bagi warga masyarakatnya. Kenangan sejarah terwujudnya Kemanunggalan TNI-Rakyat serta perekat persatuan dan kesatuan bangsa diwilayah. TMMD dengan berbagai program yang dilaksanakan baik fisik maupun non fisik, disamping sebagai wahana peningkatan kesejahteraan masyarakat, juga sebagai wahana pembinaan wilayah untuk membangun dan memperkokoh jiwa dan semangat patriotisme dan nasionalisme masyarakat guna menangkal berbagai ancaman disintegrasi bangsa. Selain itu, membangun ketahanan masyarakat sebagai potensi kekuatan wilayah yang sangat diperlukan dalam membangun ketahanan nasional untuk menjaga tetap tegak kokohnya kedaulatan dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Bukti TMMD wujud kemanunggalan TNI dengan Rakyat dan perekat persatuan dan kesatuan diwilayah adalah dengan terwujudnya sifat gotong royong dan kebersamaan yang selalu terpancar dalam setiap lubuk hati warga masyarakat setempat.

Tidak hanya perangkat yang ada diwilayah dari unsur pemerintah daerah namun hingga unsur bawah pemerintah desa dan tentunya masyarakat yang secara langsung terjun ke lapangan bersama-sama, bahu membahu dan bekerjasama mensukseskan program TMMD ini. Usai dilaksanakannya penutupan TMMD Reg Ke-98 Kodim 0710/Pkl, berbagai atensi dan apresiasi muncul baik dari tokoh masyarakat dan juga warga masyarakat itu sendiri yang memberikan perhatian dan penghargaan kepada TNI. Ungkapan “Matur Nuwun”, (terima kasih) diperlihatkan, disampaikan dan diungkapkan mereka dengan tulus dan ikhlas, mereka berharap dimasa-masa datang ada program TMMD lagi di Desanya. Apresiasi yang tinggi juga diberikan Danrem 071/Wk Kolonel Inf Suhardi saat mendampingi Kasdam IV/Dip Brigjen TNI M.S.Fadhilah usai menjadi Irup Upacara Penutupan TMMD Reg Ke-98 Kodim 0710/Pkl dan meninjau secara langsung hasil pembangunan program TMMD. Dalam mendampingi peninjauan Kasdam IV/Dip, pada kesempatan tersebut. Danrem 071/Wk turut serta merasakan apa yang warga masyarakat ungkapkan dengan telah usainya TMMD di Desa mereka. Salah satunya Mbah Sarmini yang rumahnya dipugar berkat program tambahan dalam TMMD tersebut.

Dengan terbata-bata, disertai menitikkan air mata kebahagiaan bersyukur karena rumahnya sudah bagus dan sehat, mbah Sarmini merangkul dan mendekap Danrem 071/Wk dengan erat, bak seorang ibu dengan anaknya. Rasa sayang mbah Sarmini tersebut dilakukan dengan tulus dan ikhlas sebagai ungkapan rasa syukur dan terima kasihnya pada TNI yang memperbaiki dan membangun rumahnya menjadi rumah yang sehat. Begitupula Danrem 071/Wk, reflek memberikan sambutan hangat kepada mbah Sarmini mendekap sebagai seorang anak berbakti pada ibunya. Pemandangan tersebut merupakan wujud kemanunggalan TNI dengan rakyat, rasa kebersamaan dan kekeluargaan yang tinggi antara TNI dengan rakyat pada akhirnya untuk memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa. Kita adalah satu, bersama rakyat, TNI kuat. Karena TNI, dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Berat sama dipikul, ringan sama dijinjing demi keutuhan dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang kita cintai bersama.