Press ESC to close

TNI Manunggal Membangun Desa, Aksi Nyata Kegotongroyongan

Spirit kegotongroyongan dan kebersamaan kembali diteguhkan dalam suatu aksi nyata TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-98 dan TMMD Sengkuyung Tahap I Provinsi Jateng tahun 2017.

Program TMMD inilah bagian dari cara merawat dan mengikat kebersamaan serta kegotong royongan untuk mengatasi persoalan-persoalan kebangsaan kita hari ini. Untuk mengatasi kemiskinan dan pengangguran, mewujudkan daulat pangan dan energi, memenuhi kebutuhan dasar masyarakat secara baik, memberantas Narkoba, memperkuat semangat Nasionalisme dan Patriotisme, tidak mungkin hanya mengandalkan peran pemerintah pusat saja.

“Semua mesti keroyokan dan semua mesti bersinergi serta bekerjasama bersama rakyat untuk menyelesaikan persoalan-persoalan tersebut”, ungkap H. Ganjar Pranowo, S.H, M.IP saat membuka TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-98 dan TMMD Sengkuyung Tahap I Provinsi Jateng tahun 2017, yang berlangsung di lapangan Kec. Pituruh, Kab. Purworejo (5/4/2017.

Menurut Gubernur Jateng, sinergitas dan kemanunggalan TNI dengan rakyat, serta pemerintah pusat dan daerah melalui TMMD akan menjadi suatu kekuatan luar biasa untuk memajukan desa, mengatasi berbagai isu/persoalan terkini dengan solusi.

“Kita ingin seluruh desa di Jawa Tengah makin maju dan mandiri, kita ingin kehidupan rakyat Jawa Tengah makin sejahtera. Jalan dan jembatan makin memadai sehingga aksesibilitas dan mobilitas orang dan barang dari dan ke desa makin lancar”, harap H. Ganjar Pranowo, S.H, M.IP.

Selain sarana prasarana fasilitas umum untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat juga makin baik, juga ketersediaan pangannya mencukupi serta tempat tinggalnya layak untuk dihuni. Yang tidak kalah penting adalah adanya kesempatan dan ruang-ruang berkreasi bagi masyarakat yang tersedia dengan baik.

Gubernur berharap kreativitas di tingkat desa harus dihidupkan agar potensi desa makin optimal sehingga pada gilirannya masyarakat desa makin mandiri dan sejahtera kehidupannya.

Pada prinsipnya masyarakat kita harus betul-betul dapat hidup secara baik, sehat dan sejahtera. Kemiskinan, kebodohan dan keterbelakangan harus diatasi dan lawan.

“Untuk itulah kita telah, sedang dan terus melakukan peningkatan sinergitas dan harmonisasi program pengurangan kemiskinan dan pengangguran berdimensi kewilayahan dengan pelibatan berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dengan strategi pengurangan beban pengeluaran dan meningkatkan pendapatan masyarakat miskin”, jelas orang nomor satu di Jawa Tengah.

Pada akhir sambutan, Gubernur berharap melalui TMMD ini, dapat dioptimalkan berbagai program kegiatan lintas sektoral guna membantu penanggulangan kemiskinan, pengangguran dan penyelesaian PR-PR lainnya di Jateng.
Turut hadir pada pada acara pembukaan TMMD, Danrem 072/PMK beserta pejabat Kodam IV/Diponegoro, dan Forkopimda Kabupaten Purworejo.

Usai membuka TMMD, para tamu undangan menyaksikan tarian khas Dolalak dilanjutkan peninjauan bhakti sosial berupa khitanan massal dan donor darah serta pasar murah.