Press ESC to close

Mahasiswa Harus Mampu Menghadapi Kompetisi Global

Kebutuhan energi di era globalisasi merupakan hal yang paling dominan. Oleh karena itu berbagai cara ditempuh agar dapat menguasai energi, yang salah satunya adalah melalui proxy war.

Proxy war merupakan perang melalui berbagai aspek berbangsa dan bernegara. Untuk menangkal dampak negatif dari proxy war maka kita tidak boleh mudah terpengaruh dengan paham yang yang dapat memecah belah persatuan dan kesatuan.

“Jangan sampai bangsa Indonesia menjadi kancah konflik antar agama dan antar kelompok”, ungkap Pangdam IV.

Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Wuryanto, S.Sos., M.Si menyampaikan himbauan tersebut saat memberikan ceramah kebangsaan pada kegiatan Unissula Bersholawat III yang diselenggarakan di Kampus Unissula Jalan Raya Kaligawe Km 4 Semarang, Selasa malam (5/12/2017).

Lebih lanjut disampaikan bahwa untuk menghindari bangsa Indonesia menjadi bangsa yang terpecah belah maka rakyat harus mempercayai ideologi Pancasila. Karena Pancasila adalah pemersatu bangsa.
Hal ini mengingat bangsa Indonesia terbentuk dari keberagaman suku, agama, adat istiadat, demografi dan geografi.

Dihadapan para mahasiswa Unissula, Pangdam menyampaikan bahwa mahasiswa sebagai generasi muda yang merupakan garda terdepan harus dapat menghalau paham-paham yang menentang keberagaman dan tanggungjawab”, tegas Pangdam.

Menurut Mayjen TNI Wuryanto, S.Sos., M.Si., Unissula memiliki peran yang sangat strategis dalam melahirkan kader-kader bangsa dalam mewujudkan Indonesia mandiri, maju dan terkemuka.

Diakhir penyampaian, Pangdam berpesan agar para mahasiswa belajar dengan sungguh-sungguh sehingga dapat menghadapi kompetisi global. Karena para pemenang adalah mereka yang mampu berpikir cepat, berinovasi dan visioner terhadap segala perubahan yang terjadi.

Sementara itu, menurut Kepala Divisi Humas Nurkholis kegiatan sholawatan yang dipimpin Habib Syech Bin Abdul Qodir Assegaf ini merupakan kegiatan rutin tahunan. Disampaikan, kegiatan ini bertujuan untuk semakin meningkatkan spiritualitas keimanan serta bagian dari bukti cinta pada Nabi Muhammad SAW.

Selain ceramah kebangsaan dari Pangdam IV/Diponegoro, sholawatan juga diisi dengan tausiah disampaikan oleh Habib Muhammad bin Farid al Mutohhar. Turut hadir pada acara tersebut Ketua Umum Yayasan Badan Wakaf Sultan Agung KH Hasan Toha Putra, Rektor Anis malik Thoha LC MA PhD., warga kampus dan masyarakat sekitar.