Press ESC to close

Danrem 071/Wk : Persit Harus Berperan Dalam Pembangunan Karakter Dan Moralitas Generasi Muda

Hal tersebut disampaikan Danrem 071/Wk Kolonel Kav Dani Wardhana, S.Sos., M.M. saat memberikan sambutan di depan anggota Persit Kartika Chandra Kirana Koorcab Rem 071 PD IV/Diponegoro pada Peringatan HUT Ke-72 Persit Kartika Chandra Kirana Tahun 2018, Jumat (6/4/2018) di Gedung Pertemuan A. Yani Makorem 071/Wk Jl.Gatot Subroto No.1 Sokaraja Banyumas.

Lebih lanjut dikatakan, arus globalisasi telah menimbulkan krisis energi, pangan dan air di seluruh dunia, hal ini dikarenakan adanya ketidakseimbangan antara ketersediaan sumber daya yang ada dengan pertumbuhan jumlah penduduk.

Kondisi ini membuka jalan bagi negara-negara besar untuk melakukan berbagai macam cara dalam memenuhi kebutuhan dan kepentingan negaranya, baik dilakukan secara sehat ataupun secara tidak sehat yang lebih dikenal Proxy War.

“Proxy War dapat dilakukan melalui beberapa macam cara seperti Siber, kesenjangan sosial dan ekonomi serta biologi yang memanfaatkan penyebaran virus dan bakteri di negara sasaran”, jelas Danrem.

Diungkapkan, fenomena ini telah menjadi ancaman baru bagi masyarakat global, bahkan beberapa negara yang memiliki kekuatan ekonomi besar dan kaya akan sumber daya alam serta budaya seperti Uni Sovyet dan Yugoslavia mengalami kehancuran serta perpecahan. Selain itu, beberapa negara lain juga hingga kini masih mengalami krisis seperti Irak, Libya Mesir, Yaman dan Suriah.

“Dihadapkan dengan kompetisi global tersebut, sebagai negara yang kaya akan sumber daya alamnya, kita tidak menghendaki Indonesia mengalami nasib seperti negara-negara tersebut. Karenanya, situasi tersebut menuntut kita untuk lebih cermat dalam menyikapi fenomena global”, terangnya.

“Kita harus belajar dari fakta sejarah, bahwa memang Indonesia pernah mengalami masa kelam yakni pada masa kerajaan Sriwijaya Singosari dan Majapahit yang berjaya pada masanya dan bahkan disebut-sebut pernah menjadi pusat peradaban dunia”, lanjutnya.

Walaupun kerajaan-kerajaan itu mampu meninggalkan nilai-nilai luhur bangsa, namun karena nilai-nilai luhur itu tidak terpelihara dengan baik, maka kerajaan-kerajaan tersebut hancur dan kini tinggal sejarah.

“Seperti yang pernah disampaikan Presiden Soekarno, kekayaan alam Indonesia suatu saat nanti akan membuat iri negara-negara di dunia. Juga ungkapan Presiden Joko Widodo menyampaikan, kaya akan sumber daya alam justru dapat menjadi petaka buat kita”, ungkapnya.

Disampaikan Danrem, dihadapkan dengan kondisi tersebut, Pimpinan TNI AD mengharapkan, dalam kegiatannya, Persit tidak hanya fokus pada bidang penguasaan ilmu pengetahuan, namun juga harus mengambil peran penting dalam pembangunan karakter serta moralitas generasi muda melalui penanaman nilai-nilai luhur bangsa Indonesia.

“Nilai-nilai luhur seperti menghormati perbedaan, semangat bersatu, rela berkorban dan pantang menyerah, kebersamaan, gotong royong, optimisme dan percaya diri, nasionalisme dan harga diri, pada dasarnya merupakan kekebalan atau imunitas bagi bangsa Indonesia yang dapat membentuk generasi muda yang kompetitif serta menjadikan Indonesia sebagai bangsa pemenang dalam kompetisi global”, jelasnya.