Press ESC to close

Keluarga Atlet

Jika ada satu keluarga, atlet semua, itulah keluarga Kopral Dua Arnyolius Joa, anggota Yonif 405/SK. Kepala keluarga seorang atlet karate, sang Ibu seorang petinju dan anak atlet karate juga. Karatekawan kelahiran NTT, tanggal 21 Agustus 1980 ini mulai menggeluti olah raga bela diri karate, sepulang penugasan dari Aceh tahun 2003. Tamtama yang menjalani Dikmata di Bali tahun 2002 ini juga pernah mengalami kegagalan, mengikuti kejuaraan tidak membawa hasil. Namun kegagalan itu membuat dirinya terpacu untuk berlatih dengan giat dan tekun tanpa menganggu dinas.

Ketika Kodam IV/Diponegoro mencari atlet untuk Porad, putra pasangan Gradis Gade dan Franciska Jeje ini terpilih dan mengikuti TC selama 3 bulan. Saat itu dirinya belum bisa menyumbangkan medali untuk Kodam IV/Diponegoro. Mungkin karena jam terbangnya yang masih minin dan lawan yang bagus dari Kodam lain.

Pada tahun 2007, dirinya mengikuti pertandingan beladiri karate kejuaraan daerah dan mendapatkan emas di kelas komite 55 kg. Kemudian di tahun 2008 di kejuaraan nasional di kelas 60 kg memperoleh emas. Tahun 2009 di kejuaraan se-Jawa Bali yang diselenggarakan di Jawa Timur pada kelas yang sama dapat menyabet juara 1. Pada tahun yang sama, dipanggil oleh Pemda Banyumas untuk mengikuti pekan olah raga propinsi (Porprop) mendapat juara II.

Pada akhir tahun 2009, dirinya berkenalan dengan Ferniwati Lased asal Sumatera Utara, yang saat itu kuliah di Akademik Nusantara Cilacap dan kebetulan mempunyai hoby yang sama di bela diri karate. Karena adanya kesamaan dalam sifat dan sikap, mereka berpacaran.

Selesai kuliah tahun 2010, Ferni mulai menggeluti olah raga tinju. Awalnya saya tidak setuju, namun melihat semangat dan kemampuannya dalam bertinju akhirnya saya mendukung. Ferni mengikuti kejuaran tinju kelas 51 kg propinsi Jateng dan memperoleh medali emas. Di tahun yang sama mengikuti Kejuaraan tinju Korem 073/Makutarama di Salatiga dan mendapat medali emas. Atas prestasi tersebut, Ferni terpangil Pengda Jateng untuk mengikuti Pelatda dalam rangka persiapan Pra Pon tahun 2011.

Pada tahun 2011, Ferni mengikuti kejuaraan se Jawa Bali dan memperoleh medali emas sekaligus terpilih sebagai petinju terbaik. Pada tahun yang sama mengikuti kejuaraan piala Gubenur NTB di Lombok dan mendapat medali emas. Sepulang dari kejuaraan di NTB, mendapat panggilan untuk mengikuti Pelatnas dalam rangka piala Presiden dan Sea Games. Karena pada waktu itu orang tuanya sakit, dia memilih untuk merawat orang tuanya.

Sebelum mengikuti Pra Pon di Mataram mereka mengajukan pernikahan dan saat itu juga mengangkat anak dari famili sendiri yang masih berumur 3 tahun.Pada bulan November 2011, Ferni mengikuti Pra Pon di Mataram dan mendapatkan medali emas sekaligus menyabet gelar petinju terbaik Nasional dan pada bulan Januari 2012 mereka melaksanakan pernikahan di gereja.

Berikutnya, bulan Maret 2012 istrinya mengikuti kejuaraan Wapres di Jakarta dan mendapatkan medali Perak. Tahun 2013 mengikuti Porprop dan mendapatkan medali Emas. Di tahun yang sama mengikuti kejuaraan Panglima TNI II di Cilangkap (Mabes TNI) dan mendapatkan perunggu.

Di sela kesibukan, mareka mengasuh anak tersebut untuk berprestasi. Di usianya yang masih belia, dia sudah menjuarai KATA perorangan sebagai juara I dan medali perunggu di kelas Komite 25 kg putri. Di tahun 2013 pada kejuaraan Piala se Jawa Bali di IPB Bogor di kelas KATA mendapat medali emas.

Prestasi yang didapat keluarga Kopda Arnyolius Joa tidak terlepas dari dukungan rekan dan atasannya. Untuk itu, dirinya mengucapkan terima kasih kepada Dan Yonif 405/SK dan rekan-rekan semua yang telah mendukung selama ini. (GD)