Press ESC to close

Latihan Keras Kunci Keberhasilan

Nama Sertu (K) Winarsih, mungkin sudah tidak asing bagi anggota Kodam. Kepiawaiannya dalam menembak telah mengukir banyak prestasi. Bermula dari rasa penasarannya melihat atlet menembak sehingga menggugah semangatnya untuk berlatih dan berprestasi. Latihan demi latihan yang dijalani telah menempa dirinya menjadi seorang atlet.

 

Mengawali dinas di TNI AD, dengan pangkat Sersan Dua Kowad tanggal 18 Pebruari 2006, cewek yang akrab dipanggil Asih ini lalu menempuh pendidikan kejuruan Pusat Pendidikan Zeni di Bogor 5 bulan. Selanjutnya kursus Intelijen 3 bulan di Pusdik Intel Ciomas (2007) dan menghantar dirinya pada tugas di Satuan Deninteldam IV/Diponegoro sampai sekarang.

Keikutsertaan dalam lomba menembak AARM (Asean Army Rifle Meet) tahun 2010, setelah sebelumnya, Putri bapak Sukidi Hadiwiyono dan Ibu Suwarti ini mewakili Kodam IV/Diponegoro dalam Piala Kasad. Modal inilah yang menghantarkannya dalam seleksi tim menembak AARM yang akhirnya meloloskan dirinya sebagi anggota tim.

Berkat niat dan semangat kuat tim AARM yang kala itu beranggotakan 30 prajurit, prestasipun diperoleh sebagai juara umum mendapatkan 8 trophi, 23 emas, 13 perak dan 14 perunggu. Lomba meliputi pistol putra putri, senapan, karaben dan So, dimana Sertu Asih memperkuat cabang pistol beregu putri.

Kemenangan itu menambah semangatnya sehingga menembak menjadi kegemaran barunya karena begitu banyak pengalaman berharga yang diperoleh. Selain mengenal tentang militer di negara Asean Ba Demolisi 2 Pokbansus, Deninteldam IV/Diponegoro ini juga jadi mengetahui budaya mereka.

Keberhasilan selalu diraih, setiap even ini diikutinya, mulai dari AARM 20 di Malaysia, AARM 21 di Indonesia, AARM 22 di Brunei, AARM 23 di Myanmar.

Prestasi yang sangat luar biasa adalah tahun ini AARM 23 tahun 2013 di Myanmar, dimana cewek yang lahir di Kampung Ngringin Kebonromo Ngrampal Sragen, 17 Maret 1985 ini mendapatkan medali dan thropy perorangan dari kecabangan tim Pistol Putri (Championship Overall Individual) yang sudah 2 tahun terakhir dipegang oleh Rachiel Lauw dari Singapura.

“Sungguh pengalaman sekaligus penghargaan yang sangat luar biasa, ini merupakan kado pernikahan kami tapi ini semua tidak lepas dari doa suami, orang tua, saudara, rekan-rekan keluarga besar Deninteldam IV/Dip khususnya dan Keluarga besar Kodam IV/Dip umumnya’, ujar istri Lettu Inf Yuniar Kusumawardana, Pasi Ops Yonif 405/SK ini.

Diakui Sertu (K) Windarsih, untuk meraih prestasi tidak mudah dan tidak instant semua memerlukan pengorbanan tenaga, hati, perasaan jiwa dan raga karena waktu latihan yang begitu lama (7 bulan) 6 kali dalam seminggu, jauh dari suami jauh dari keluarga. “Tapi alhamdulilah mereka semua mensupport memberikan motivasi agar kita dapat melakukan yang terbaik dan memberikan yang terbaik karena “Latihan Keras Kunci Keberhasilan”, lanjutnya.

Semangat juang yang tinggi untuk mempertahankan dan mengharumkan nama TNI AD pada khususnya dan NKRI pada umumnya di kawasan ASEAN membuahkan kemenangan manis di Myanmar dan kembali menjadi juara umum dengan perolehan 8 Thropy, 28 Emas, 13 Perak dan 8 Perunggu.

Kowad yang satu ini, sebelumnya juga sudah berprestasi dalam olah raga bola Volly, hobbynya bermain bola volly dan tergabung dalam PBVAD (Persatuan Bola Voly Angkatan Darat), membawa Timnya memenangkan beberapa kali pertandingan Bola Volly dalam rangka Panglima TNI CUP dari 2007-2009. Semua yang dilakukan, seperti halnya dicita-citakan, selain menjadi seorang TNI AD juga ingin mengukir prestasi untuk mengharumkan nama TNI AD khususnya dan NKRI pada umumnya.(GD)