Press ESC to close

“Tugas,” Sebagai Amanah, Kehormatan dan Kebanggaan

Itulah yang diucapkan oleh Lettu Cpm Didik Siswantaro, Dan Unit Riksa Denpom IV/4 Surakarta Pomdam IV/Diponegoro sewaktu akan berangkat melaksanakan tugas Satgas POM TNI Konga XXV-E di Lebanon. Saat itu,   kondisi keamanan khususnya di wilayah perbatasan antara Lebanon dengan Israel belum kondusif.

Hal ini dikarenakan permasalahan politik yang berkepanjangan dan timbulnya permasalahan internal di Negara Suriah yaitu pertikaian antara pemerintah dibawah pimpinan Presiden Bashar Assad dengan kelompok oposisi. Letak geografis negara yang berbatasan langsung dengan Lebanon wilayah utara, tentu saja membawa dampak baik masalah pengungsi dan masalah keamanan.

Kondisi ini tidak menyurutkan semangat Lettu Cpm Didik Siswantoro untuk melaksanakan tugas yang diberikan Negara ke pundaknya, walaupun meninggalkan kedua anak dan istri yang disayangi. Semangatnya sangat besar untuk mendapatkan pengalaman baru bertugas sebagai Polisi Militer Internasional dibawah naungan UNIFIL.

Diceritakan, di Lebanon terdapat dua Polisi Militer Internasional yang melaksanakan tugas dari UNIFIL yaitu :

  1. International Military Police dari Negara Indonesia (SEMPU) Sector East Military Police Unit yang bertugas di wilayah timur Negara Lebanon Selatan.
  2. International Military Police dari Negara Tanzania di bagi dua penugasan masing masing yaitu:FMPU (Force Military Police Unit) yang bertugas di dalam markas besar (Headquarter) Naqaura di Lebanon Selatan dan sepanjang jalan pantai menuju kota Bairut Lebanon Utara dan SWMPU (Sector West Military Police Unit) yang bertugas di wilayah barat Lebanon Selatan.

Kedua Polisi Militer internasional tersebut dalam melaporkan hasil kerja yaitu ke FPM (Force Military police) atau setingkat PUSPOM (Pusat Polisi militer). Kalau di Indonesia dalam pengiriman berkas dan pelaksanaan sidang terhadap personil UNIFIL yang melanggar aturan dilaksanakan di UNIFIL Headquarter atau kalau di Indonesia Mabes TNI.

Selama bertugas di Lebanon, Lettu Cpm Didik Siswantoro menjabat sebagai Support Unit Officer atau sebutan militer di Indonesia Dan Kima yang tugas-tugasnya tidak jauh berbeda dengan yang ada di militer Indonesia yaitu :

–       Melaksanakan perawatan dan pemeliharaan sarana mesin mesin pembangkit listrik, instalasi pengairan dalam markas serta kebersihan dan kerapian di dalam markas.

–       Melaksanakan koordinasi dengan pihak engineering yang berada di wilayah naungan seceast UNIFIL.

–       Membuat pengamanan garis bagian luar dengan peralatan-peralatan standar UNIFIL

Selain tugas pokok di atas, tambahan tugas lain yaitu melaksanakan pengawalan/konvoi pergeseran pasukan kontingen negara lain yang akan rotasi/pergantian Satgas lama dan Satgas baru serta melaksanakan penegakan ketertiban di luar markas terhadap pasukan-pasukan UNIFIL yang melaksanakan tugas di lapangan.

Karena dedikasi dan kinerja, Satgas Pom XXV-E Konga mendapat penilaian yang sangat positif dari pimpinan FPM (Force Military Police) Leutenant Colonel Luca Pietranera dari Italia. Seluruh personel International Military Police dari Negara Indonesia (SEMPU) Sector East Military Police Unit mendapatkan penghargaan yang berupa Briefet dan sertifikat yang disematkan lansung oleh Dansatgas SEMPU/Indo MP Coy Letkol Cpm Subiakto, SH. Dan tentu saja hal ini sangat membanggakan bagi personel (SEMPU) Sector East Military Police Unit pada khususnya dan negara yang kita cintai yaitu Indonesia pada umumnya.

Perlu diketahui bahwa Carabinieri berasal dari Negara Italia yang di Negara tersebut bernama Italian Carabinieri yang mempunyai kewenangan penuh menangani permasalahan pelanggaran yang melibatkan masyarakat sipil dan militer, dan fungsi penugasan di UNIFIL sebagai FPM (Force Provoost Marshal) yang merupakan pimpinan tertinggi dari Polisi Militer Internasional di lingkungan UNIFIL

Demikianlah sekilas cerita singkat dari Lettu CPM Didik Siwantoro yang bertugas di Lebanon sebagai Satgas POM TNI Konga XXV-E.

(Serma Wisynu Anggoro, Ba Min Hartib Denpom IV/4 Surakarta)