Press ESC to close

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW Mengajarkan Kedisiplinan Prajurit

Keluarga besar Kodam IV/Diponegoro se Garnisun Semarang mengikuti pengajian dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW yang dilaksanakan di gedung Balai Diponegoro, Makodam IV/Diponegoro (22/1). Dalam sambutannya, Pangdam IV/Diponegoro Bayu Purwiyono menyampaikan peringatan Maulid Nabi Muhammad mengukur kita pada sejauhmana  telah mengamalkan nilai-nilai luhur keagamaan dalam kehidupan sehari-hari dan kedisiplinan sebagai seorang prajurit.

Menurut Mayor Jenderal TNI bayu Purwiyono, ucapan, sikap dan tindakan Nabi Muhammad SAW seharusnya kita ikuti dan teladani dalam kehidupan pribadi dan keluarga, bermasyarakat, berbangsa maupun berhubungan dengan Allah SWT.

“Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dapat memperkokoh keimanan dan ketaqwaan kita kepada Tuhan Yang Esa sekaligus menggali keteladanan Nabi. Kita harus yakin bahwa 2 aspek tersebut merupakan  landasan moral yang hakiki bagi prajurit dalam mengabdi kepada bangsa dan negara”, jelas Pangdam IV/Diponegoro.

Dijelaskan, bahwa untuk menghadapi tantangan tugas ke depan yang dinamis dan tidaklah ringan, maka membangun sosok manusia yang bermoral beriman dan  bertaqwa adalah mutlak yang harus dipenuhi.

Hal tersebut sesuai dengan tema Maulid Nabi Muhammad SAW : “Jadikan Keteladanan Nabi Muhammad SAW  Sebagai Motivasi Kejuangan Prajurit TNI Dalam Melaksanakan Tugas Dan Pengabdian Kepada Bangsa Dan Negara”.

Diharapkan tema tersebut mampu menumbuhkan rasa optimisme  dalam memberikan pengabdian yang  terbaik kepada bangsa dan negara.

Sementara itu, selaku penceramah KH. Drs. Fachrurozi  menjelaskan  peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW mengajarkan kasih sayang kepada umat manusia.

Untuk itu, dalam kehidupan bermasyarakat harus saling tolong menolong diantara sesama tanpa membeda-bedakan suku, agama dan ras. Dengan meneladani tutur kata dan tindakan Nabi Muhammad SAW, diharapkan umat manusia dapat hidup berdampingan.

Nabi Muhammad SAW adalah pemimpin dan prajurit yang luar biasa, maka sudah sepatutnya kita meneladani setiap ucapan dan tindakannya.

“Pemimpin dan anggota harus terwujud kerjasama yang baik. Seorang anggota yang menghormati pemimpinnya, begitu juga seorang pemimpin harus bisa memahami anggotanya”, jelas KH. Drs. Fachrurozi.