Press ESC to close

Radikalisme Musuh Bersama

Saat ini pengaruh dari arus globalisasi begitu besar bagi masyarakat Indonesia, Khususnya generasi muda. Mereka begitu mudahnya mengakses informasi yang ada didunia maya tanpa adanya pembatas sehingga banyak dari mereka yang terjerumus. Menanggapi hal tersebut   Kesbangpol bekerja sama dengan Kodim 0707/Wonosobo menyelenggarakan pembinaan kepada generasi muda.  Pembinaan kali ini dilaksanakan di SMAN 1 Mojotengah.(23/11)

Mayor Inf Jaka Susila dalam penyampaian ceramahnya menyampaikan bahwa bangsa Indonesia adalah negara majemuk. Banyak suku. Banyak bahasa. Banyak Agama. Indonesia adalah negara kepulauan.  Ditambah lagi dianugrahi dengan tanahnya subur. Banyak tambang. hutan yang luas  dan lautan luas. Sehingga  Indonesia  adalah negara yang kaya raya. Kekayaan Bangsa Indonesia  tidak menjamin Rakyatnya sejahtera apabila dalam pengelolaannya tidak benar.

Akan tetapi kekayaan tersebut menyadi ancaman Bangsa Indonesia,  banyak negara – negara luar yang ingin menugasainya. Berbagai cara dilakukan untuk mengambil alih kekayaan salah satunya dengan cara membentuk kelompok – kelompok radikaliseme.  Dengan terbentuknya kelompok kelompok tersebut maka akan dibenturkan antar kelompok tersebut, jika hal itu sudah terjadi maka didalam negeri ini akan banyak terjadi gejolak. Secara otomatis jika gejolak semakin banyak maka stabilitas negara menjadi tidak kondusif. Apabila itu terjadi maka negara Indonesia akan mudah dikuasai.

Lebih lanjut Kapten Heru Utomo menyampaikan bahwa kelompok radikal ini  Ingin merubah Idiologi Pancasila menjadi Ideologi komunis ini yang disebut radikal kiri. Untuk radikal kanan menginginkan dasar negata adalah sariat Islam.  Untuk Radikal kanan. Adanya kelompok yang ingin memisahkan diri dari NKRI. Kita harus selalu waspada. Jangan sampai ketiga idiologi tersebut menggantikan Pancasila. Karena Pancasila merupakan satu – satunya alat perekat bangsa.

Eko Riyanto menyampaikan bahwa faham radikal harus mulai ditanamakan kepada seluruh warga negara Indonesia.  Tidak ketinggalan anak – anak sekolah. Karena mereka masih sangat rentan untuk dipengaruhi, dimasuki faham – faham yang bisa merusak bangsa.  Dan ini harus dilakukan secara terus menerus dengan sistem bertingkat dan berlanjut.  Eko Riyanto mengharapkan kepada dewan guru agar dalam menyampaikan pelajaran disiplin dan diarahkan tentang bahaya faham radikal.